Dekat Dengan Pulau Jawa, Cristmas Island Wilayah Australia yang Dihuni Mayoritas Muslim

Dekat Dengan Pulau Jawa, Cristmas Island Wilayah Australia yang Dihuni Mayoritas Muslim

Foto : Pulau Natal Australia.-Dekat Dengan Pulau Jawa, Cristmas Island Wilayah Australia yang Dihuni Mayoritas Muslim-Google.com

PAGARALAMPOS.COM - Pulau Natal, kendati letaknya dekat Indonesia tapi milik Australia. Meski jaraknya tak jauh dari Indonesia yaitu hanya sekitar 360 kilometer dari Pulau Jawa, Pulau Natal atau Chrismas Island ini masuk wilayah Australia

Sedangkan jarak Pulau Natal dengan daratan Australia sekitar 2.600 kilometer.

Setelah Perang Dunia II, Inggris menyerahkan Pulau Natal ke Australia sebagai negara persemakmuran atau Commonwealth Country.

Pulau Natal adalah pulau kecil yang berada di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Pulau Jawa, Indonesia. Pulau yang masuk ke wilayah Australia ini dikenal memiliki ekosistem yang unik, beragam budaya dan sejarah.

BACA JUGA:Memahami Keunikan Danau Kakaban, Misteri Evolusi di Kepulauan Derawan

Menukil buku Pengantar Pulau Natal oleh Gilad James, PhD, pada tahun 2020, Pulau Natal dihuni sekitar 1.800 manusia.

Populasi pulau ini terdiri dari beragam etnis, dengan mayoritas keturunan Tiongkok dan Melayu. Selain itu, ada lagi populasi yang lebih kecil dari Eropa, Kepulauan Pasifik, dan kebangsaan Asia lainnya.

Pulau Natal memiliki luas total sekitar 135 kilometer persegi dan terbentuk dari aktivitas vulkanik. Geologinya didominasi oleh batu kapur yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa organisme laut seperti karang dan kerang selama jutaan tahun.

Sejarah Pulau Natal


Foto : Pulau Natal Australia.-Dekat Dengan Pulau Jawa, Cristmas Island Wilayah Australia yang Dihuni Mayoritas Muslim-Detik.com

Pulau Natal memiliki sejarah unik yang telah dibentuk oleh beberapa peristiwa penting yang terjadi di pulau itu.

BACA JUGA:Tenggelamnya Situs Pulau Ampat, Jejak Peradaban Besi di Dasar Danau Matano

Pulau ini ditemukan pertama kali oleh Kapten William Mynors pada 25 Desember 1643 dan langsung menamainya Pulau Natal.

Dalam dua abad berikutnya, sebagian besar Pulau Natal tetap tidak berpenghuni. Pulau Natal hanya berfungsi sebagai stasiun jalan bagi kapal yang berpergian antara Asia dan Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: