Temuan DNA Berusia 2000 Tahun Jawab Penyebab Kematian Warga dan Kehancuran Pompeii Romawi

Temuan DNA Berusia 2000 Tahun Jawab Penyebab Kematian Warga dan Kehancuran Pompeii Romawi

Temuan DNA Berusia 2000 Tahun Jawab Penyebab Kematian Warga dan Kehancuran Pompeii Romawi--Net

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Penemuan Kerangka Manusia Tertua Berusia 10 Ribu Tahun

"Semuanya tentang pengawetan kerangka," jelas Prof Gabriele Scorrano, dari pusat GeoGenetics Lundbeck di Kopenhagen, yang memimpin penelitian tersebut. "Itu hal pertama yang kami lihat, dan itu tampak menjanjikan, jadi kami memutuskan untuk mencoba [ekstraksi DNA]."

Keutuhan kerangka dua korban tersebut serta teknologi laboratorium terbaru memungkinkan para ilmuwan untuk mengekstrak banyak informasi dari "jumlah bubuk tulang yang sangat kecil", seperti yang dijelaskan Prof Scorrano.

"Mesin sekuensing terbaru dapat [membaca] beberapa genom utuh sekaligus," katanya.

Studi genetika mengungkapkan bahwa kerangka si pria mengandung DNA dari bakteri penyebab tuberkulosis, menunjukkan bahwa ia mungkin mengidap penyakit tersebut sebelum kematiannya. 

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Ratu Kalinyamat Sang Pahlawan dari Jepara Penguasa Pesisir Utara Jawa

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Menghilangnya Kerajaan Padjajaran yang di Pimpin Prabu Siliwangi

Dan fragmen tulang di dasar tengkoraknya mengandung DNA utuh yang cukup untuk mengetahui seluruh kode genetikanya.

Ini menunjukkan bahwa ia memiliki "penanda genetika" - atau titik referensi yang dapat dikenali dalam kode genetikanya - yang sama dengan beberapa individu lain yang tinggal di Italia selama zaman Kekaisaran Romawi.

Namun ia juga memiliki sekelompok gen yang biasa ditemukan pada orang-orang yang berasal dari Pulau Sardinia, menunjukkan mungkin ada tingkat keragaman genetika yang tinggi di Semenanjung Italia pada saat itu.

Prof Scorrano mengatakan ada lebih banyak hal yang bisa dipelajari dalam studi biologi Pompeii - termasuk dari DNA lingkungan kuno, yang dapat mengungkapkan lebih banyak tentang keanekaragaman hayati pada saat itu.

BACA JUGA:Misteri Satrio Wirang dan Ramalan Gunung Slamet: Legenda dalam Lipatan Sejarah Kerajaan Kediri

BACA JUGA:Tak Disangka, 5 Fakta Sejarah Unik Ini Pernah Terjadi di Dunia

"Pompeii seperti pulau Romawi," tambahnya. "Kita punya gambaran tentang satu hari di 79 SM."

Dr Viva menambahkan bahwa setiap jasad manusia di Pompeii adalah "harta karun".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: