Menyelusuri Tanda-tanda Kiamat, Perspektif Sains dan Agama terhadap Fenomena Alam

PAGARALAMPOS.COM - Kiamat, sebagai tema yang mendalam dan kontroversial, terus menjadi pusat pembahasan dalam berbagai perspektif, termasuk ilmiah dan agama. 

Dalam beberapa dekade terakhir, ilmu pengetahuan telah mengungkap fenomena-fenomena alam yang mengejutkan, yang beberapa orang menginterpretasikan sebagai tanda-tanda mendekati berakhirnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tokyo telah menyoroti perubahan signifikan dalam ukuran ikan di Samudra Pasifik selama periode 40 tahun terakhir, mulai dari tahun 1978 hingga 2018. 

Fenomena ini terjadi dua kali, yang pertama pada tahun 1980 ketika penambahan populasi ikan sarden di Jepang mengakibatkan persaingan kesulitan untuk sumber daya makanan, memperlambat pertumbuhan spesies ikan lainnya. 

BACA JUGA:Banyak Ilmuwan Menyebutkan Hewan Ini Pasti Hidup Hingga Kiamat Tiba, Apakah Itu?

Empat puluh tahun kemudian, pada tahun 2010, terjadi penurunan ukuran ikan lagi, kali ini sebagai akibat dari perubahan iklim yang signifikan. 

Dalam Islam, fenomena seperti pemanasan global, anomali iklim, dan kerusakan alam oleh tangan manusia dianggap sebagai salah satu di antara tanda-tanda penghentian.

Spekulasi mengenai gerhana yang terjadi selama bulan Ramadhan juga telah muncul sebagai bagian dari eskatologi Islam. 

BACA JUGA:Misteri Kabut Akhir Zaman, Tanda Kebenaran Al-Qur’an Tentang Hari Kiamat!

Gerhana yang jatuh pada hari Jumat selama bulan Ramadhan telah menjadi subjek yang bersangkutan, dianggap oleh beberapa orang sebagai tanda awal tenggelamnya. 

Namun, pandangan ini telah terbantahkan karena hadis yang menjadi dasar penalarannya dianggap lemah.

Ramadhan tahun 2024 disampaikan oleh dua gerhana: gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret dan gerhana matahari total pada 8 April. 

BACA JUGA:Sudah Banyak Terbukti, Inilah 8 Tanda-Tanda Kiamat Menurut Al-Qur'an Yang Telah Terjadi

Meskipun gerhana sering dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat, tokoh agama seperti ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, menekankan bahwa tanda-tanda kiamat tidak perlu dicari-cari dan akan diketahui pada waktunya.

Sumber: