Bikin Heboh! Arkeolog di Panama dengan Tumpukan Emas yang Terkubur di Makam Berusia 1.200 Tahun

Bikin Heboh!  Arkeolog di Panama dengan Tumpukan Emas yang Terkubur di Makam Berusia 1.200 Tahun

Bikin Heboh! Arkeolog di Panama dengan Tumpukan Emas yang Terkubur di Makam Berusia 1.200 Tahun -Foto: net-

Selain itu, mereka juga menemukan beberapa perhiasan yang terbuat dari gigi binatang, termasuk anting-anting yang terbuat dari gigi paus sperma.

Ana María Navas Méndez, asisten profesor sosiologi dan antropologi di Illinois State University, mengatakan benda-benda "eksotis" ini biasanya ditafsirkan sebagai strategi pemimpin untuk mendapatkan prestise lebih di wilayah mereka.

BACA JUGA:Perjalanan Spiritual di Candi Mendut: Mendalami Kekayaan Sejarah Magelang, Benarkah Lebih Tua dari Borobudur?

BACA JUGA:Sebuah Transformasi Bersejarah Biara Khora di Turki Kembali Jadi Masjid Kariye

Ia menambahkan para kepala suku kuno di Amerika Latin sering menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan para pemimpin komunitas terdekat, yang memungkinkan barang-barang berharga dan hasil karya mereka untuk dipertukarkan satu sama lain.

Beberapa artefak yang ditemukan di dalam makam memiliki gaya yang mirip dengan yang diproduksi di wilayah Quimbaya (Kolombia). 

Hal ini mengindikasikan ada banyak interaksi dan pertukaran material "antara populasi yang mendiami wilayah tengah Panama dan bagian utara Amerika Selatan."

Makam petinggi

BACA JUGA:Menjelajahi Jejak Sejarah Candi Singosari di Malang yang Penuh Misteri

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan 5 Fakta Menarik Candi Singosari di Jawa Timur

Julia Mayo, pemimpin penggalian dan direktur El Caño Foundation, mengatakan akam-makam tersebut, termasuk yang baru ditemukan merupakan tempat peristirahatan bagi orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi dalam masyarakat mereka.

Tim peneliti percaya jasad yang ditemukan di tengah kuburan memiliki status yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan tidak hanya dari posisi fisiknya, tapi juga artefak emas dan keramik yang mengelilingi tubuhnya.

Peradaban di wilayah sekitar El Caño pada saat itu memperlakukan situs tersebut sebagai tempat suci dan memuja "leluhur" mereka.

"Setelah kematian orang-orang ini, (diyakini bahwa) komunikasi yang konstan terjalin antara leluhur dan keturunannya," kata Mayo. 

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia situs Tutari dan wisata sejarah Papua yang Penuh Misteri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: