Jejak Manusia Purba di Jambi, Penghuni Goa di Bukit Bulan

Jejak Manusia Purba di Jambi, Penghuni Goa di Bukit Bulan

Foto : Jejak Manusia Purba di Jambi, Penghuni Goa di Bukit Bulan-Jejak Hunian Kuno di Goa Bukit Bulan Jambi, Peradaban Manusia Purba 6.000 Tahun Silam-Google.com

Bagi masyarakat, dua singkapan bak bulan ini merujuk pada laki-laki dan perempuan. Masyarakat Bukit Bulan yakin, kawasan karst ini berhubungan dengan asal-usul kependudukan kampung mereka.

BACA JUGA:Film Megalodon The Meg, Ternyata Hewan Purbakala Ini Masih Belum Punah!

Keyakinan ini bagai divalidasi oleh Ruly ketika melakukan penelitian arkeologi di sana. Dia tidak hanya menemukan cadas, tetapi juga berbagai temuan fisik berupa fragmen tulang jari manusia dan ragam perkakas, termasuk tembikar.

Kebanyakan situs prasejarah yang ditemukan berada di bagian barat karst Bukit Bulan, tepatnya di Desa Napal Melintang.

Satu di antaranya adalah Gua Mesiu yang menunjukkan jejak hunian dari 6.600 (Pra-Neolitik) hingga 1.700 (Neolitik) tahun yang lalu.

Penghuni Bukit Bulan Purbakala

Ada beberapa desa yang berada di sekitar Bukit Bulan. Semuanya digabungkan sebagai Margo Bukit Bulan. Kawasan ini menjadi rumah bagi Suku Batin, Melayu Jambi, Suku Anak Dalam, dan pendatang.

BACA JUGA:Sejarah Harta Karun Purbakala di Situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat

"Alam membentuk karakter budaya mereka," kata Ruly. Bentang alam Bukit Bulan yang keras membuat manusia harus beradaptasi dengan ruang tempat bertinggal.

Penyesuaian ruang ini sudah berlangsung sejak manusia prasejarah, berkat medan karst yang menghasilkan gua untuk peradaban purbakala bertempat tinggal.

Berdasarkan pengamatan Ruly dan tim, penduduk prasejarah yang tinggal bukanlah masyarakat pertanian. Tidak ada dataran yang cukup luas untuk kegiatan agrikultur.


Foto : Temuan siss peradaban di Goa Bukit bulan, Jambi.-Jejak Hunian Kuno di Goa Bukit Bulan Jambi, Peradaban Manusia Purba 6.000 Tahun Silam-Google.com

Kalau dilihat dari elemen-elemennya menunjukkan bahwa penghuninya masyarakat Austronesia, namun ada yang menarik dari Bukit Bulan," ungkap Ruly.

BACA JUGA:Keajaiban Gunung Padang, Temuan Purbakala dan Misteri Harta Karun yang Membuka Pintu Sejarah

Ada ketidaksesuaian dengan teori arkeologi yang mengungkapkan bahwa migrasi penutur Austronesia ketika sampai di kepulauan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: