Misteri Pembelahan Lempeng di Balik Megahnya Pegunungan Himalaya!

Misteri Pembelahan Lempeng di Balik Megahnya Pegunungan Himalaya!

Misteri Pembelahan Lempeng di Balik Megahnya Pegunungan Himalaya--

PAGARALAMPOS.COM - Pegunungan Himalaya tidak hanya menjadi ciri khas geografis Asia, tetapi juga menyimpan misteri yang mendalam tentang pergerakan lempeng benua yang membentuk lanskap yang menakjubkan ini.

Dilintasi sepanjang sekitar 2.400 km, Pegunungan Himalaya menawarkan pemandangan puncak-puncak gunung tertinggi di dunia, dengan gunung Everest sebagai yang paling mencolok dengan ketinggian 8.850 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Wilayah ini memisahkan anak benua India dan Eurasia, mencakup lima negara: India, Bhutan, China, Pakistan, dan Nepal.

BACA JUGA:Kurangi Penyakit DBD, Masyarakat Kota Pagaralam Bisa Terapkan 3M Saat Musim Penhujan, Ini Penjelasannya!

Misteri tersebut terkait dengan pergerakan lempeng tektonik yang terjadi di bawah permukaan Himalaya.

Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkap potensi pembelahan lempeng benua yang dapat mengubah struktur wilayah Tibet yang terletak di bagian utara pegunungan Himalaya.

Para ilmuwan dari China dan Amerika Serikat melakukan studi mendalam dengan menganalisis gelombang seismik dari gempa Bumi di sekitar Tibet dan mengamati komposisi gas di mata air panas di permukaan Bumi.

Hasil analisis mereka menunjukkan bahwa lempeng India yang menunjam di bawah lempeng Eurasia mungkin sedang mengalami pembelahan di bawah Tibet.

BACA JUGA:Ramadhan, Pj Wako – OPD Melakukan Silaturrahim Melalui Sholat Isya dan Tarawih Berjama’ah

Hal ini dapat berdampak signifikan pada wilayah tersebut, termasuk struktur pegunungan Himalaya.

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, para ilmuwan berspekulasi bahwa pembelahan lempeng ini dapat memicu gempa Bumi besar.

Fenomena ini menyoroti kompleksitas pergerakan lempeng tektonik, yang terdiri dari kerak bumi dan mantel litosfer.

Para peneliti menggambarkan bahwa pembelahan lempeng ini dapat menyebabkan zona kelemahan baru, meningkatkan risiko gempa Bumi di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Halo Doc, Layanan Kesehatan Gratis dari Satgas Yonif 330 Kostrad untuk Warga Intan Jaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: