Saga Tragis Kerajaan Tumapel, Intrik Penguasa dan Pembunuhan dalam Sejarah Nusantara

Saga Tragis Kerajaan Tumapel, Intrik Penguasa dan Pembunuhan dalam Sejarah Nusantara

Saga Tragis Kerajaan Tumapel, Intrik Penguasa dan Pembunuhan dalam Sejarah Nusantara--

Namun, di balik kesenangan itu, Tohjaya melakukan aksi pembunuhan dengan keris Mpu Gandring pada tahun 1249.

Dengan kematian Anusapati, Tohjaya berhasil memegang kendali atas Kerajaan Tumapel dari tahun 1249 hingga 1250.

BACA JUGA:Menguak Misteri Prasasti Ciaruteun: Warisan Berharga dari Kerajaan Tarumanagara

Namun, penguasaan kekuasaan tidaklah berlangsung mulus.

Kompleksitas Sejarah dan Tafsir Ulang

Sejarah Kerajaan Tumapel adalah cerminan kompleksitas politik dan intrik yang melibatkan para penguasa dan penerus takhta. 

Sumber-sumber seperti Prasasti Mula Malurung, Nagarakretagama, dan Pararaton menjadi landasan utama bagi para sejarawan, termasuk Slamet Muljana, untuk mengurai kembali dan menafsirkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kerajaan ini.

Karya monumental Slamet Muljana, "Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya" yang terbit pada tahun 1979, memberikan wawasan yang dalam dan memperkaya pemahaman kita akan perjalanan Kerajaan Tumapel. 

BACA JUGA:Medang Kamulan: Menelusuri Jejak Awal Kemunculan Kerajaan Mataram Kuno dan Raja Pertamanya

Dari keberanian Ken Arok hingga tragedi pembunuhan Anusapati, setiap detail mengungkap kerumitan dan dinamika kehidupan politik pada masa itu.

Kerajaan Tumapel, dengan segala kemegahannya, tetaplah menjadi titik fokus penelitian dan pembelajaran, bukan hanya karena kebesarannya pada masanya, tetapi juga karena kisah-kisah yang menyertainya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: