Ternyata Begini Sejarah Masjid Tua Tondon di Kabupaten Enrekang yang Diperkirakan Berusia 400 Tahun,

Ternyata Begini Sejarah Masjid Tua Tondon di Kabupaten Enrekang yang Diperkirakan Berusia 400 Tahun,

Ternyata Begini Sejarah Masjid Tua Tondon di Kabupaten Enrekang yang Diperkirakan Berusia 400 Tahun, -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Sambil menyelam minum air, begitulah kira-kira bunyi pribahasa yang cocok untuk disematkan ketika anda berkunjung ke Desa Tokkonan. Desa Wisata Tokkonan merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kabupaten Enrekang.

Desa wisata ini berjarak 15 Km dari ibukota kabupaten dan 236 Km dari ibukota provinsi. Desa ini memiliki memiliki potensi wisata baik dari alam, budaya, dan religi.

Salah satu objek wisata unggulan dari Desa Wisata Tokkonan adalah Wisata Situs Batu Megalitik Tondon, Wisata Religi Masjid Tua (Langgara') Tondon dengan panorama alam yang indah dari atas bukit Situs Batu Megalitik Tondon yang terletak di Dusun Tondon, Desa Tokkonan.

Masjid ini didirikan oleh Nene' Saimi. Masjid ini dipercaya sebagai bukti penyebaran agama Islam di Bumi Masenrempulu bagian Timur.

BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau

Masjid Tua Tondon, sebuah simbol megah yang menjulang di atas bukit batuan andesit di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, telah menjadi saksi bisu penyebaran Islam yang damai dan penuh kearifan lokal. 

Dengan usianya yang diperkirakan lebih dari 400 tahun, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah tetapi juga ikon kebudayaan dan sejarah bagi masyarakat setempat.

Masjid ini dibangun oleh Nene’ Saimi, seorang tokoh terkemuka yang juga merupakan pembaca khotbah Jumat pertama di tempat ibadah ini. 

Masjid Tua Tondon memadukan nilai-nilai Islam dengan arsitektur tradisional Bugis-Makassar. 

BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah

BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno

Desainnya yang unik, menyerupai rumah panggung dengan dinding dan lantai kayu serta atap ijuk, mencerminkan keharmonisan antara kepercayaan dan tradisi. 

Hal ini menjadikan masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: