Somalia: Menghadapi Perubahan Zaman dari Kolonialisme hingga Perjuangan Melawan Ekstremisme
Somalia: Menghadapi Perubahan Zaman dari Kolonialisme hingga Perjuangan Melawan Ekstremisme--
Setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1960.
Zaman Modern:
Pada tahun 1969, terjadi kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Presiden Aden Abdullah Osman Daar.
BACA JUGA:Kudu Dikepoin, Makanan Khas Sumatera Selatan Ternyata Miliki Sejarahnya Tersendiri!
Somalia kemudian menjadi negara sosialis di bawah pemerintahan Mohamed Siad Barre.
Namun, era Barre ditandai oleh ketidakpuasan dan pemberontakan, yang akhirnya mengarah pada penggulingannya pada tahun 1991.
Setelah itu, Somalia terpecah menjadi wilayah-wilayah yang dikuasai oleh panglima perang, memicu perang saudara yang berkepanjangan.
Perjuangan Menuju Stabilitas:
Sejak tahun 2000, Somalia telah berusaha memulihkan stabilitasnya melalui berbagai upaya perdamaian, termasuk pembentukan pemerintahan transisi.
BACA JUGA:Inilah Keajaiban 8 Candi Besar, Peninggalan Sejarah di Pulau Sumatera, Cus Merapat!
Namun, perjalanan menuju stabilitas tidaklah mudah. Konflik bersenjata, kehadiran kelompok ekstremis seperti Al-Shabaab, dan tantangan kemanusiaan seperti kemiskinan dan pandemi COVID-19 terus menghadang.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan:
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Somalia juga menunjukkan kemajuan dalam beberapa aspek, termasuk perbaikan keamanan dan pembangunan infrastruktur.
Rencana untuk mengadakan pemilihan umum yang lebih inklusif pada tahun 2021 merupakan langkah positif menuju stabilitas politik yang lebih besar.
Dengan sejarah yang penuh dengan perjuangan dan ketahanan, Somalia berdiri di ambang masa depan yang penuh dengan harapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: