Sebagai Pertahanan Serangan Musuh, Inilah Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang, Dahulunya Disebut Keraton
Foto : Benteng Kuto Besak Palembang.-Sebagai Pertahanan Serangan Musuh, Inilah Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang, Dahulunya Disebut Keraton-Google.com
Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.
BACA JUGA:7 Tempat Wisata Palembang yang Lagi Hits dan Instagramable, Wajib Masuk dalam Daftar Kunjunganmu Ya!
Keraton dari kata 'ke-Ratu-an' adalah istilah untuk menyebut komplek kediaman raja sekaligus tempat raja menjalankan pemerintahannya. Keraton Kuto Besak ini didirikan oleh Sultan Muhammad Bahauddin pada 1780.
Berada disisi Ilir (utara) Sungai Musi, sedangkan disisi ulu (selatan) merupakan rumah rakyat dari penduduk non-pribumi, yaitu Cina, Arab & India.
Selain Kuto Besak, di Palembang pernah dibangun beberapa keraton lainnya yaitu Keraton Kuto Gawang (sekarang Komplek PT. Pusri), Keraton Beringin Janggut & Keraton Kuto Lamo (Museum Sultan Mahmud Badaruddin II).
Keraton Kuto Besak inilah sebagai istana utama atau lambang supremasi Kesultanan Palembang Darussalam.
BACA JUGA:Gak Usah Bingung Lagi! Inilah 7 Destinasi Wisata Palembang yang Harus Kamu Datangi!
Raja yang berkuasa harus tinggal/berkedudukan didalam keraton ini sedangkan raja yang turun tahta diwajibkan keluar dari Keraton Kuto Besak.
Dikarenakan kekokohan tembok keraton ini, pada masa peperangan dengan Kolonial Belanda, keraton ini juga dijadikan sebagai basis pertahanan Sultan Palembang.
Ketika Belanda berhasil menduduki Palembang, pada 1822 Gubernur Jenderal Hindia Belanda melalui Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock, mengalih-fungsikan istana raja ini sebagai benteng pertahanan Belanda.
Hal ini berlanjut pada masa Pemerintahan Republik Indonesia, penguasaan Keraton Kuto Besak ini-pun diteruskan oleh TNI Angkatan Darat melalui Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya.
BACA JUGA:Silsilah Raja Kerajaan Sriwijaya, Konon Masa Kejayaan di Masa Raja Ini, Simak Sejarahnya
Itulah mengapa hingga hari ini kita mengenal keraton ini dengan sebutan Benteng Kuto Besak (BKB).
Alasan mengapa Benteng Kuto Besak dibangun yaitu untuk menjadi dinding pertahanan (bastion) kerajaan Palembang Darussalam dari serangan musuh.
Sekaligus dijadikan sebagai tempat pusat kesultanan Palembang pada masa Sultan Mahmud Badaruddin II (1803-1821).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: