Gaharu SE, Catat Rekor Sebagai Anggota DPRD Lahat Selama 30 Tahun, Ini Kisah Lengkapnya!
Gaharu SE, Mencatat Rekor Baru Sebagai Anggota DPRD Lahat Selama 30 Tahun, Ini Kisah Lengkapnya!--
Bagi Gaharu yang kerap dijuluki "Neneknya DPRD Lahat" ini butuh kebersihan hati, kerja keras dan keikhlasan untuk menjadi sebagai anggota DPRD.
BACA JUGA:Bola Mata yang Sangat Indah, Suku indonesia Ini Miliki Mata Biru
Baginya, setiap lima tahun, anggota DPRD harus menghadapi yang namanya pengadilan rakyat.
"Jika bisa lolos dari pengadilan itu, maka akan kembali diamanahi oleh rakyat. Begitu sebaliknya, jika tidak lolos, maka jangan harap akan dipilih lagi oleh rakyat," ujarnya.
Menurut Gaharu, pertimbangan rakyat dalam mengadili, tidak lain dari ketika duduk sebagai anggota dewan bisa menjalankan fungsinya, menyerap aspirasi dan berjuang mewujudkan keinginan rakyat.
Dikatakan lelaki yang menjabat anggota DPRD sejak usia 26 tahun ini, rakyat tidak butuh pencitraan, namun pencitraan itu akan didapat ketika bisa berbuat bagi rakyat.
BACA JUGA:Simak Faktanya! Benarkah Suku di Sumsel Ini Miliki Keturunan Majapahit
"Terpilih pertama kali jadi anggota DPRD Lahat, tahun 1999. Selama 25 tahun di DPRD Lahat, saya berupaya menjalankan fungsi sebagai anggota dewan. Serap aspirasi dan berbuat untuk rakyat, salah satunya mewujudkan pembangunan yang dibutuhkan rakyat. Seperti jalan, jembatan, sekolah dan banyak lainya. Dan sehari hari ketika berbaur saya memposisikan diri seperti mereka (rakyat)," jelas Gaharu.
Diceritakan ayah empat anak ini, sebelum menjadi anggota dewan, getirnya hidup pernah ia rasakan.
Tekad hidup mandiri, membuatnya tidak ingin mengandalkan atau membebani orang tua.
Sejak di bangku SMA, ia sudah mulai mencari uang sendiri, dengan menjadi penggesek kayu dan menjual bubuk kopi.
BACA JUGA:Simak Spesifikasi Lengkap Infinix Hot 40 Pro Terkini, Hanya Dibanderol dengan Harga 1 Jutaan Saja!
Ketika di bangku kuliah, ia berupaya meringankan beban orang tua, dengan menjadi sales motor. Hingga sampai ia membuka dealer motor produksi cina pertama di Kabupaten Lahat.
"Tamat kuliah mulai berpikir akan kemana. Kemudian kerja di salah satu perusahaan sawit di Provinsi Lampung. Tapi hanya tiga bulan. Setelah itu pulang kampung ke Tanjung Sakti dan menjadi ketua ranting PDI Perjuangan," kenangnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: