Dari Ritual Hingga Kontroversi, Begini Fenomena Kanibalisme dalam Konteks Sosial dan Religiusitas di Papua
Dari Ritual Hingga Kontroversi, Begini Fenomena Kanibalisme dalam Konteks Sosial dan Religiusitas di Papua--
PAGARALAMPOS.COM - Kanibalisme, praktik memakan daging manusia oleh manusia lain, telah menjadi bagian dari sejarah manusia sejak zaman prasejarah.
Di berbagai belahan dunia, termasuk di Papua, tradisi ini masih diamalkan oleh beberapa suku.
Papua, wilayah yang terletak di bagian timur Indonesia, dikenal karena keberagaman suku dan budayanya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan keberadaan tradisi kanibalisme di beberapa suku di Papua.
1. Suku Korowai
Salah satu suku yang terkenal dengan tradisi kanibalismenya adalah Suku Korowai. Mereka diami pedalaman Papua, sekitar 150 km dari Laut Arafura.
Ditemukan pada tahun 1975-1978 oleh tim misionaris Belanda, Suku Korowai masih hidup secara tradisional dengan membangun rumah pohon sebagai tempat tinggal mereka.
Kanibalisme di Suku Korowai biasanya dipraktikkan sebagai bentuk hukuman terhadap individu yang diduga sebagai dukun atau khuakhua.
Orang-orang ini, yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural untuk menyebabkan kematian, akan dibunuh, dimasak, dan dimakan.
BACA JUGA:Mendiami Wilayah Banten, Inilah Berbedaan Jelas Antara Suku Bduy Luar dan Baduy Dalam, Apa Saja?
Namun, laporan terakhir mengenai praktik ini pada tahun 2006 menunjukkan bahwa pengaruh pemerintah, gereja, dan pendidikan telah menyebabkan penurunan drastis dalam praktik kanibalisme di antara Suku Korowai.
2. Suku Asmat
Suku Asmat yang tinggal di daerah pantai barat daya Papua juga pernah dikenal karena praktik kanibalismenya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: