Mengenal 5 Budaya dan Tradisi Khas Maluku Yang Diwariskan Dari Generasi ke Generasi

Mengenal 5 Budaya dan Tradisi Khas Maluku Yang Diwariskan Dari Generasi ke Generasi

Mengenal 5 Budaya dan Tradisi Khas Maluku Yang Diwariskan Dari Generasi ke Generasi--

BACA JUGA:Tradisional dan Khas! Berikut Adalah Ciri 7 Baju Adat Pulau Kalimantan Beserta Maknanya

Jika sasi diterapkan di darat, maka masyarakat tidak boleh menebang pohon, memetik buah, atau memanen tanaman di wilayah yang ditetapkan sebagai sasi.

Upacara adat sasi dilakukan dengan cara menandai wilayah yang menjadi sasi dengan bendera, papan, atau tanda lainnya. Kemudian, masyarakat melakukan doa dan sesaji kepada Tuhan dan leluhur, agar memberkati hasil panen yang akan datang.

Selama masa sasi, masyarakat harus menjaga dan mengawasi wilayah sasi, agar tidak ada yang melanggar aturan.

Masa sasi biasanya berlangsung selama beberapa bulan, tergantung dari jenis dan musim panen. Setelah masa sasi berakhir, masyarakat melakukan upacara pembukaan sasi, dengan cara mengambil bendera, papan, atau tanda lainnya.

BACA JUGA:3 Rumah Adat Suku Papua Yang Miliki Bentuk Unik dan Filosofi yang Bermakna

Kemudian, masyarakat boleh memanen hasil panen dengan cara yang adil dan bijaksana.

Upacara adat sasi memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, karena diberi waktu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
  • Mencegah kerusakan lingkungan, karena tidak ada eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam.
  • Membangun kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan, karena harus menghormati dan menjaga aturan sasi.
  • Menguatkan ikatan sosial dan budaya masyarakat, karena harus bekerja sama dan saling menghargai dalam melaksanakan sasi.

BACA JUGA:Inilah Suku di Indonesia dengan Adat Budaya Kental, Masih Terjaga dan Lestari

4. Obor Pattimura

Obor Pattimura adalah kebiasaan atau acara yang ditujukan untuk mengenang pahlawan Pattimura, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah yang datang di kawasan Maluku.

Pattimura adalah seorang kapitan atau pemimpin perang yang berasal dari Pulau Saparua. Ia bersama rakyatnya berjuang melawan Belanda, yang ingin menguasai Maluku pada tahun 1817.

Perjuangan Pattimura dan rakyatnya sangat heroik dan gigih. Mereka berhasil merebut benteng Duurstede, yang merupakan markas besar Belanda di Maluku.

Namun, akhirnya mereka harus menghadapi serangan balik Belanda yang lebih besar dan kuat. Pattimura dan rakyatnya tidak menyerah, dan terus berperang hingga akhirnya tertangkap dan dihukum mati oleh Belanda.

BACA JUGA:Mengenal dan Menelusuri Suku Yali Papua, Mulai Tradisi Pertanian dan Upacara Adat di Pegunungan Papua!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: