7 Senjata Tradisional Padang yang Mematikan, Yuk Simak Apa Saja!

7 Senjata Tradisional Padang yang Mematikan, Yuk Simak Apa Saja!

7 Senjata Tradisional Padang yang Mematikan, Yuk Simak Apa Saja!--

Karih adalah senjata tradisional Padang yang berbentuk seperti belati, dengan ujung yang sama tajam di kedua sisi. 

Karih memiliki bentuk yang sangat khas dan dapat dengan mudah dibedakan dari jenis senjata lainnya. Karih tidak simetris, menyebar di pangkal dan meruncing ke atas. 

Bilahnya lebih dominan melengkung membentuk kesenian khas Minangkabau. Karih digunakan sebagai senjata perang dan untuk melindungi diri dari serangan musuh saat meninggalkan rumah sejak zaman dahulu. 

Selain itu, karih juga berfungsi sebagai peralatan dapur, seperti memotong daging, sayur, atau buah. Karih adalah senjata yang serba guna bagi masyarakat Minang sepanjang hidupnya. 

BACA JUGA:Busana Tradisional Kalimantan, Mengenal 7 Ciri Pakaian Khas yang Membuatnya Begitu Menarik

Karih juga memiliki keistimewaan lainnya, yaitu bentuk potash, yang sarungnya dihiasi pahatan indah dengan berbagai motif. Begitu pula dengan batang atau ulunya. 

Warna utamanya adalah coklat tua atau coklat muda, mirip dengan warna kulit bagian dalam. 

Seiring berkembangnya waktu, karih berhenti berfungsi sebagai alat pelindung diri dan peralatan dapur, tetapi kehadirannya mendekati berbagai upacara tradisional dan perayaan budaya Kekaisaran Minang. 

Biasanya, karih digunakan oleh tokoh adat, pelobi, tokoh agama, pemilik adat atau sako, dan lainnya. Karih Minang tidak hanya dikenakan oleh para pemuka adat, tetapi juga menjadi aksesori bagi pengantin pria pada resepsi pernikahan.

BACA JUGA:Tak Hanya Nasi Ponggol! Inilah Deretan Kuliner Tradisional Khas Tegal yang Wajib Kamu Cobain

Karih diletakan di bagian pinggul kanan depan dengan sarungnya. Kehadiran karih juga menjadi ciri khas orang Minang dimanapun mereka berada. Dari sudut pandang simbolis, karih bertindak sebagai hakim, yakni sebagai mediator perselisihan dan masalah sengketa dalam klan dan Nagari. 

Selain itu, ketika karih dipegang tegak membentuk karakter Arif dalam bahasa Arab. Ini melambangkan ajaran tauhid tentang keberadaan Allah SWT. Seperti dikutip dari buku Julfian Azrael “Menjadi Pangul”, arti Karih Minang dikatakan bersifat jasmani dan rohani. 

Bagian luar berarti gulungan itu melambangkan hubungan antara Panggul dan keponakannya. Hal ini dapat dikenali dari bentuk ulu atau tangkai karihnya. Makna batin adalah sumber ajaran utama bagi ahli waris Sako atau pelamar jabatan pemimpin Minangkabau. 

Beberapa bagian dari Keris Minang ini, yaitu Ulu, Punting dan Tali, melambangkan tiga sistem adat Minang: adat Sambah Manyambah, adat Baso Jo basi dan adat siriah jo pinang.

BACA JUGA:Menikmati Sajian Tradisional Khas Kaltim yang Miliki Cita Rasa Nikmat dan Lezat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: