Keunikan Kampung Kuno di Sumba, Warisan Budaya Yang Mwngagumkan, Ada Jejak Megalitik
Pada bulan Oktober 2017, Kampung Tarung mengalami kebakaran besar dan sekarang ditutup untuk umum.
BACA JUGA:Membongkar Misteri Sumba: Keberadaan Gajah Mini dan Kadal Raksasa
Saat memasuki desa kuno Kampung Tarung, Anda seolah dibawa kembali ke masa lalu.
Terletak di puncak bukit yang menghadap Kota Waikabubak, rumah-rumah (atau warga setempat menyebutnya “Uma” di sini mirip dengan yang ada di Ratenggaro.
Rumah panggung dengan atap jerami yang sepenuhnya dibuat dari bahan alami, seperti bambu dan akar.
Rumah-rumah tersebut tersusun rapi mengelilingi alun-alun desa, di mana Anda akan menjumpai makam megalitik, sebuah kuil Marapu, dan sebuah tiang di mana mereka dulu menggantung kepala musuh.
BACA JUGA:Penelitian Terkini: Mengungkap Keberagaman Hewan di Pulau Sumba
Untuk melestarikan warisan budaya mereka, desa ini tetap mempertahankan berbagai tradisi dan ritualnya.
Jika mengunjungi Kampung Tarung antara bulan purnama di bulan Oktober dan bulan purnama di bulan November, Anda dapat menyaksikan Wula Podu, sebuah festival di mana orang-orang berburu babi hutan di hutan sekitarnya.
Cara ke Kampung Tarung
Dari ibu kota Waikabubak, perjalanan dengan ojek memakan waktu sekitar 15 menit. Sebagai alternatif, Anda juga bisa mengikuti paket wisata dari Flores Exotic Tour, yang menyertakan desa ini dalam jadwal perjalanan mereka.
Naah,.demikian ulasan keunikan kampung kuno di Pulau Sumba. Kampung ini menjadi daya tarik wisatawan tidak hanya di Indonesia looh. Juga Sumba destinasi kunjungan para bule, wisatawan mancanegara. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: