Suku Papua yang Masih Kental Karena Tradisi yang Dimilikinya!

Suku Papua yang Masih Kental Karena Tradisi yang Dimilikinya!

Suku Papua yang Masih Kental Karena Tradisi yang Dimilikinya!-net-

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Alam Lumajang, Wisata Kali Pinusan Poncosumo Destinasi Instagramable yang Lagi Hits

Meski berasal dari suku yang sama, namun Suku Asmat yang tinggal di pesisir dan pedalaman sangat berbeda. 

Perbedaan mereka dapat dilihat dari cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang digunakan, ritual adat, dan struktur sosialnya.

Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir tersebar di sekitar pantai Laut Arafuru. Sedangkan Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.

Suku Asmat yang tinggal di pedalaman hutan, mereka tinggal di sekitar rawa-rawa yang kondisi sekitarnya sangat terbatas. Batu yang biasa kita lihat di pinggir jalan bisa sangat berharga bagi mereka, bahkan dijadikan mas kawin. Hal ini dikarenakan di tempat mereka tinggal jarang terdapat batu. Padahal batu sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti bahan membuat palu, kapak, dan peralatan lainnya.

BACA JUGA:Wisata Kali Pinusan Poncosumo di Lumajang, Destinasi yang Cocok Untuk Melepas Penat!

BACA JUGA:Destinasi Wisata Alam yang Ada di Bandung Wajib Kalian ketahui!

Orang Asmat memiliki ciri-ciri fisik meliputi tinggi tubuh termasuk tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya. Para wanitanya memiliki tinggi rata-rata 162 cm, sementara para pria sekitar 172 cm.

Mereka tinggal di sebuah kampung yang biasanya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang difungsikan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan upacara adat. Sementara itu rumah lainnya berupa rumah tinggal yang biasanya dihuni oleh 3 keluarga.

Mata pencaharian utama suku Asmat adalah bekerja di lingkungan sekitar, misalnya berkebun atau berburu. Cara berkebun dan berburu yang dilakukan juga masih sederhana dan tradisional.

Sehari-hari mereka makan ikan atau daging binatang hasil buruan. Sagu merupakan bahan makanan pokok yang kemudian diolah menjadi bulatan-bulatan kemudian dibakar. Makanan istimewabagi warga Asmat adalah ulat sagu. Sebelum dimakan, ulat sagu dibungkus dengan daun nipah lalu ditaburi sagu, kemudian dibakar.

BACA JUGA:Cocok Untuk Liburan, 6 Wisata Andalan di Trenggalek 2024 yang Instagramable

BACA JUGA:Inilah 5 Tempat Wisata Aneh di Indonesia, Punya Nama-nama Unik yang Menarik Perhatian

2. Suku Dani

Suku Dani adalah kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem. Suku ini telah tinggal di lembah selama sekitar ratusan tahun yang lalu. Secara umum, Suku Dani bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua. Namun, orang-orang Dani bukan satu-satunya suku yang bermukim di wilayah tersebut.Selain di tempat ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: