Suku Papua yang Masih Miliki Tradisi Secara Primitif!

Suku Papua yang Masih Miliki Tradisi Secara Primitif!

Suku Papua yang Masih Miliki Tradisi Secara Primitif! -net-

BACA JUGA:Hanya 90 Menit dari Kota Bangung Pesona Tersembunyi Pangalengan, Menjelajahi Dataran Tinggi Nimo

BACA JUGA:Aset Negara! 7 Air Terjun Tertinggi di Indonesia Daya Tarik Wisata Alam Nusantara

Meski berasal dari suku yang sama, namun Suku Asmat yang tinggal di pesisir dan pedalaman sangat berbeda. 

Perbedaan mereka dapat dilihat dari cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang digunakan, ritual adat, dan struktur sosialnya.

Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir tersebar di sekitar pantai Laut Arafuru. Sedangkan Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.

Suku Asmat yang tinggal di pedalaman hutan, mereka tinggal di sekitar rawa-rawa yang kondisi sekitarnya sangat terbatas. Batu yang biasa kita lihat di pinggir jalan bisa sangat berharga bagi mereka, bahkan dijadikan mas kawin. Hal ini dikarenakan di tempat mereka tinggal jarang terdapat batu. Padahal batu sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti bahan membuat palu, kapak, dan peralatan lainnya.

BACA JUGA:Berpetualang di Hutan Mangrove, 5 Daya Tarik Alam Desa Wisata Kampung Blekok

BACA JUGA:Wisata Solo, 7 Destinasi Menarik yang Memanjakan Liburan Keluarga

Orang Asmat memiliki ciri-ciri fisik meliputi tinggi tubuh termasuk tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya. Para wanitanya memiliki tinggi rata-rata 162 cm, sementara para pria sekitar 172 cm.

Mereka tinggal di sebuah kampung yang biasanya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang difungsikan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan upacara adat. Sementara itu rumah lainnya berupa rumah tinggal yang biasanya dihuni oleh 3 keluarga.

Mata pencaharian utama suku Asmat adalah bekerja di lingkungan sekitar, misalnya berkebun atau berburu. Cara berkebun dan berburu yang dilakukan juga masih sederhana dan tradisional.

Sehari-hari mereka makan ikan atau daging binatang hasil buruan. Sagu merupakan bahan makanan pokok yang kemudian diolah menjadi bulatan-bulatan kemudian dibakar. Makanan istimewabagi warga Asmat adalah ulat sagu. Sebelum dimakan, ulat sagu dibungkus dengan daun nipah lalu ditaburi sagu, kemudian dibakar.

BACA JUGA:Menjelajahi Keberagaman Wisata Solo, 7 Destinasi Seru untuk Libur saat Weekend Bersama Keluarga

BACA JUGA:9 Tempat Wisata Memukau di Papua Barat, Salah Satunya Ada Surga yang Tersembunyi

2. Suku Dani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: