Film Tanpa Ampun: Angkat Kisah Nyata Perampokan di Pulau Dewata

Film Tanpa Ampun: Angkat Kisah Nyata Perampokan di Pulau Dewata

Film Tanpa Ampun: Angkat Kisah Nyata Perampokan di Pulau Dewata-net.-net.

PAGARALAMPOS.COM- Sinopsis film berjudul Tanpa Ampun ini berdasarkan kisah nyata yang pernah terjadi di Indonesia.

Sinopsis Tanpa Ampun menceritakan tentang aksi kriminal sekelompok orang. Karena itulah, film Indonesia ini sayang untuk kita lewatkan begitu saja.

Kisah ini bermula ketika empat warga negara Rusia memutuskan datang dan menetap di Bali. Mereka bukanlah wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan Pulau Dewata Bali.

Akan tetapi, mereka merencanakan tindak kejahatan untuk merampok serta membobol mesin ATM. Sebelum melancarkan aksinya, mereka merampas senjata laras panjang milik salah seorang anggota Brimob.

BACA JUGA:Film Kultus Iblis: Misteri Kematian Ayah dan Aliran Sesat di Suatu Desa

Peristiwa perampasan senjata itu terjadi di hotel Ayana Jimbaran. Kasus perampokan yang dilakukan oleh sekawanan warga asing ini, sampai sekarang masih melekat dalam ingatan.

Terutama penduduk Bali yang turut menjadi korban. Untuk mengenang kejadian tersebut, dibuatlah film berjudul Tanpa Ampun.

Film ini memiliki alur cerita yang seru dengan genre aksi dan kriminal. Tentu saja, ini menjadi kabar gembira bagi para pecinta film laga.

Muhammad Yusuf merupakan sutradara yang dipercaya untuk menggarap film ini. Sebelum film terbarunya ini, ia telah membuat berbagai film populer lainnya. Sebut saja, The Curse hingga Kemasukan Setan.

BACA JUGA:Mengupas Sejarah Gunung Singgalang Sumatera Barat, Ternyata Ada Hal Ini!

Tanpa Ampun merupakan film besutan beberapa rumah produksi. Seperti Movie Studio Bali, Silent D Pictures, dan Triple A Films.

Memiliki durasi tonton selama 1 jam 35 menit, film ini siap menghibur kita semua. Kabarnya, Tanpa Ampun akan tayang di bioskop tanah air mulai 02 Februari 2023 mendatang.

Aksi Perampokan Sekelompok Orang Asing

Sinopsis Tanpa Ampun berfokus pada aksi kriminal sekelompok orang asing berkewarganegaraan Rusia. Sekelompok penjahat itu terdiri dari empat orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: