Rusia Luncurkan Sistem ‘Identification Friend Or Foe’ Pada Drone

Rusia Luncurkan Sistem ‘Identification Friend Or Foe’ Pada Drone

Foto : Drone.-Rusia Luncurkan Sistem ‘Identification Friend Or Foe’ Pada Drone-Imdomiliter.com

PAGARALAMPOS.COM - Perang Rusia versus Ukraina telah melibatkan begitu banyak drone, dengan proyeksi belasan sampai puluhan ribu drone dalam berbagai jenis diproyeksikan telah dan akan terlibat dalam Perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini.

Dengan ribuan drone yang beroperasi di angkasa, bukan perkara mudah bagi satuan artileri pertahanan udara.

Untuk mengeliminasi drone di udara, pasalnya tak jarang drone ‘kawan’ menjadi korban salah tembak (friendly fire).

Dengan ukuran yang relatif kecil seperti drone kamikaze First Person View (FPV), maka tidak mudah untuk mengidentifikasi mana drone lawan dan mana drone kawan, terlebih bila dihadapkan pada situasi di garis depan pertempuran.

BACA JUGA:Programkan Large Transport Aircraft II, AU Korea Selatan Pilih Embraer C-390 Millennium

Dikutip armyrecognition.com (1/12/2023), berangkat dari kondisi di atas, perusahaan Rusia RosElectronics (bagian dari Rostec Corporation), meluncurkan transponder kompak inovatif yang dirancang untuk identifikasi drone.


Foto : Drone.-Rusia Luncurkan Sistem ‘Identification Friend Or Foe’ Pada Drone-Imdomiliter.com

Teknologi baru ini mewakili kemajuan signifikan dalam angan dan pengawasan drone, mengatasi tantangan dalam mengidentifikasi drone teman versus musuh (identification friend or foe) dalam skenario pertempuran.

Dikembangkan oleh NPP ‘Pulsar’, anak perusahaan RosElectronics, pengidentifikasi radar dirancang untuk bekerja dengan stasiun yang menggunakan sistem identifikasi ‘Parol’ Rusia.

BACA JUGA:PT DI Kirim Unit Kelima NC-212i Rain Maker Untuk TNI AU, Dilengkapi Propeller Baru dari Jerman

Sistem ini sangat penting dalam membedakan antara drone yang ramah dan yang bermusuhan, terutama dalam situasi di mana kedua pihak yang berkonflik mungkin menggunakan model drone yang serupa, sehingga mempersulit identifikasi visual.

Transponder ini terkenal karena bobotnya yang minimal hanya 150 gram dan konsumsi daya yang rendah sebesar 100 mW.

Menjadikannya tambahan yang ideal untuk berbagai jenis drone, baik untuk keperluan sipil maupun khusus militer.

Kemampuannya untuk menandai drone ramah pada jarak hingga 100 km dan ketinggian hingga 5 km meningkatkan kegunaannya dalam lingkungan operasional yang kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: