Terekam Radar AWACS, Rusia Tembak Jatuh sasaran

Terekam Radar AWACS, Rusia Tembak Jatuh sasaran

Foto : Karopenmas Berigjen Pol. Ramadhan.--Google

PAGARALAMPOS.COM - Dari segi kemampuan, sistem hanud S-400 Triumph digadang sebagai pengusung rudal anti serangan udara jarak jauh.

Sebut saja di arsenal hanud S-400 ada rudal 9M96E dengan jangkauan 40 km, rudal 9M96E2 dengan jangkauan 120 km, rudal 48N6 dengan jangkauan 250 km dan rudal 40N6E dengan jangkauan 400 km.

Itu artinya sistem hanud S-400 secara teori dapat menghancurkan setiap jet tempur dan helikopter Ukraina yang berada di dalam teritorial mereka. Namun, untuk mendeteksi sasaran dalam jarak sejauh, sistem hanud S-400 perlu mendapat bantuan.

Selain mengandalkan radar (ground radar) yang menjadi bagian dari sistem S-400, seperti 91N6E (surveillance and acquisition radar) dan 96L6E (air search and acquisition radar) dan 40V6M (low flying target detector radar).

BACA JUGA:Polri Cegah Korupsi dalam Program Pupuk Subsidi dan Tata Kelola BUMD

Bila hanya mengandalkan aset radar ‘bawaan’ pada sistem hanud S-400 yang disebut di atas, maka rudal seperti 48N6 dan 40N6E tidak dapat menampilkan kemampuan maksimalnya, lantaran jangkauan deteksi radar 91N6E dan 96L6E yang ‘terbatas.’

Nah, guna melakukan penghancuran sasaran nuh jauh di luar cakrawala, Rusia menemukan solusi dengan memadukan kemampuan radar terbang yang ada di pesawat intai Beriev A-50, yang berlaku sebagai Airborne Early Warning and Control (AEW&C)/AWACS.

Dengan melibatkan Beriev A-50, maka kemampuan deteksi sistem hanud S-400 dapat ‘didongkrak’. Sebuah laporan di Kantor Berita TASS mengatakan ‘fusi’ tersebut bekerja dengan sempurna dan telah menyebabkan jatuhnya setidaknya satu pesawat tempur Ukraina.

BACA JUGA:Terduga Jaringan Teroris Bertambah, Densus 88 Kembali Tangkap 27 Orang di 3 Provinsi

Meskipun laporan tersebut belum dapat diverifikasi, dan belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia, namun fusi antara sistem hanud S-400 dan pesawat AEW&C Beriev A-50 menjadi topik menarik untuk dicermati.

Disebutkan bahwa sistem hanud S-400 dapat digunakan ‘bersamaan’ dengan A-50 dalam Operasi Militer Khusus yang sedang berlangsung.

"Sistem pertahanan udara S-400 ditembakkan pada jarak maksimum terhadap sasaran yang pada saat penghancuran berada di ketinggian sekitar 1.000 meter,” ujar sumber dari pihak Rusia, dikutip dari eurasiantimes.com (26/10/2023)

Laporan TASS lainnya juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang menyebut Ukraina mengalami kerugian besar seminggu terakhir. “Kami menembak jatuh 24 pesawat dalam 5 hari,” kata Shoigu saat mengunjungi Kelompok Pasukan Vostok di timur Ukraina. Tidak jelas apakah salah satu pesawat Ukraina yang jatuh ini merupakan korban dari fusi antara A-50 dan S-400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: