Inilah Alian di Dunia Nyata, Keunikan Suku Mangbetu di Afrika, Tradisi Pemanjangan Kepala.

Inilah Alian di Dunia Nyata, Keunikan Suku Mangbetu di Afrika, Tradisi Pemanjangan Kepala.

Keunikan Suku Mangbetu Yang Memiliki Bentuk Kepala Lonjong? Ternyata Ini Yang Mereka Lakukan-tangkapan layar-hipwee

PAGARALAMPOS.COM - Setiap suku memiliki ciri-ciri budaya uniknya sendiri, seperti tradisi, makanan, pakaian, seni, dan ritual keagamaan.

Suku juga dapat memiliki peran yang signifikan dalam mempertahankan dan meneruskan warisan budaya mereka dari generasi ke generasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsep suku bisa sangat bervariasi di berbagai negara dan budaya.

Di beberapa tempat, suku mungkin merupakan kelompok yang relatif kecil dan terisolasi, sementara di tempat lain, suku bisa menjadi kelompok besar yang memiliki pengaruh signifikan dalam masyarakat.

BACA JUGA:Kek Hotel Bintang 5 Berjalan, Ini 7 Bus Pariwisata Paling Mewah di Indonesia

Suku adalah kelompok sosial atau etnis yang memiliki karakteristik budaya, bahasa, sejarah, dan identitas bersama yang membedakan mereka dari kelompok lain.

Suku sering kali diidentifikasi berdasarkan faktor-faktor seperti bahasa, adat istiadat, agama, wilayah geografis, dan keturunan bersama.

Suku bisa menjadi bagian dari struktur sosial yang lebih besar, seperti negara atau bangsa, dan seringkali memiliki hubungan yang kuat dengan wilayah tertentu.

Suku memainkan peran penting dalam membentuk identitas individu dan kelompok dalam masyarakat.

sBACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ternyata Ini Merk Ban Motor yang Teruji Paling Awet dan Tahan Lama

Setiap suku di dunia memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari suku-suku lain. 

Salah satu suku yang menarik perhatian adalah Suku Mangbetu, suku yang tinggal di bagian utara Kongo, Afrika Tengah.

Mereka terkenal dengan tradisi pemanjangan kepala atau yang dikenal dengan nama Lipombo.

Kepala dengan bentuk yang lonjong atau panjang ini merupakan ciri khas Suku Mangbetu sejak lahir.

BACA JUGA:Terbaik! Pilih 4 Merk Ban ini Jika Mau Punya Ban Motor yang Awet

Tradisi ini dimulai sejak bayi berumur satu bulan, di mana kepala bayi dibungkus erat menggunakan kain agar kepala terbentuk dengan bentuk yang diinginkan.


--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: