Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (08)

Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (08)

Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan--google.com

De Niro menghadirkan kesedihan yang nyata pada peran tersebut, dan ada penderitaan saat dia bertanya kepada ilmuwan tersebut. 

"Apakah Anda pernah mempertimbangkan konsekuensi tindakan Anda?" 

BACA JUGA:Misteri Taman Wonderia, Lokasi Bermain Dan Liburan Keluarga Yang Menjadi Gudangnya Kisah Horor!

Dan kesepiannya terlihat jelas; "Demi simpati satu makhluk hidup, aku akan berdamai dengan semuanya." 

Namun film seputar adegan tersebut kurang memuaskan dan terasa kering.

Branagh selalu menjadi sutradara yang dengan senang hati bersedia mengambil gambar untuk bulan.

BACA JUGA:Pintu Gerbang Majapahit Jadi Bukti Sejarah dan Perkasanya Majapahit

Untuk meningkatkan adegannya dengan melodrama dan hiperbola, dan biasanya kita menikmatinya. 

Namun, di sini, ketika dihadapkan pada materi yang awalnya melodrama seram, ia melampaui batas.

Film ini diberi tanda kurung dengan prolog dan epilog yang tidak perlu, diambil dari novel aslinya.

BACA JUGA:Ini Dia Suku Polahi yang Terletak di Gorontalo Dengan Miliki Pernikahan Sedarah!

Ketika ekspedisi Arktik bertemu Frankenstein dan monsternya yang berkeliaran jauh dari rumah di limbah beku.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: