13 Assassins (2010), Sajian Sinema Keren Bertema ‘Edo Period’ yang Apik dan Epik (03)
Sajian Sinema Keren Bertema ‘Edo Period’ yang Apik dan Epik--google.com
–Dengan pengecualian Koyata, yang bertarung dengan batu di ketapel dan dengan tongkat.
BACA JUGA:ABSURD, Tradisi Naik Haji di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulawesi Selatan, Kok Bisa?
Di tengah pembantaian tersebut, Naritsugu yang sadis 'terbangun' karena pertumpahan darah dalam pertempuran tersebut.
Dia kemudian memberi tau Hanbei bahwa ketika dia naik ke dewan Shogun, dia akan menghidupkan kembali perang di Zaman Sengoku.
Para pembunuh dibunuh satu per satu, tapi sebelumnya mereka membunuh hampir semua pasukan Akashi.
BACA JUGA:Tribhuwana Tunggadewi dan Gajah Mada, 2 Sosok Berpengaruh Kejayaan Majapahit
Akhirnya, Naritsugu dan Hanbei, bersama dengan dua pengikut, adalah sisa terakhir dari kelompok Naritsugu.
Mereka bertiga kemudian dihadapkan oleh Shinzaemon dan Shinrokuro.
Setelah Shinzaemon membunuh Hanbei, Naritsugu menendang kepala pengikut setianya.
BACA JUGA:Dobrak Kebiasaan Nyeleneh Suku Polahi Gorontalo yang Biasa Lakukan Perkawinan Sedarah
Dengan congkak menghina samurai yang telah memberikan nyawanya untuknya.
Lemudian dengan nada menghina, dia mengumumkan bahwa rakyat dan samurai hanya memiliki satu tujuan:
Yaitu untuk melayani tuan mereka!
BACA JUGA:Kisah Kuno Peninggalan Zaman Dahulu, Inilah Pintu Gerbang Majapahit Yang Melegenda Hingga Sekarang!
Shinzaemon membalas dengan mengatakan pada Naritsugu bahwa para penguasa tidak bisa hidup tanpa dukungan rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: