Benarkah Ritual Haji Puncak Gunung Bawakaraeng ada Kaitannya dengan Pertemuan Walisongo? Yuk Simak Faktanya
Benarkah Ritual Haji Puncak Gunung Bawakaraeng ada Kaitannya dengan Pertemuan Walisongo? Yuk Simak Faktanya -Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Pegunungan di Indonesia tidak hanya memiliki keindahan alam yang luar biasa, namun juga kaya akan tradisi dan kepercayaan unik yang mungkin terkesan absurd bagi sebagian orang.
Dari ritual upacara yang melibatkan roh gunung hingga kepercayaan tentang makhluk gaib yang bersemayam di puncak tertinggi.
Artikel ini akan membawa Anda pada perjalanan mengasyikkan melalui tradisi absurd yang berakar pada budaya lokal.
Mari kita renungkan keajaiban yang tersembunyi di balik pegunungan di Indonesia.
BACA JUGA:Menjadi Plihan Banyak Pengguna Roda Dua, 4 Merk Ban Ini Ternyata Laku Keras!
Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan selalu menjadi destinasi bagi mereka yang mengikuti ritual mistis menjelang perayaan Idul Adha.
Ritual ini disebut “Haji Bawakaraeng”, sebuah praktik yang diwariskan secara turun temurun di masyarakat setempat.
Meski ritual ini tidak berasal dari ajaran Islam, setiap tahun ribuan orang berkumpul untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng yang tingginya mencapai 2.883 meter di atas permukaan laut.
Para ritualis datang dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, membawa sesaji seperti ketan, telur, ayam, dan kambing untuk ritual selamatan.
BACA JUGA:Menjadi TOP 4 Besar Merk Ban Motor Terbaik Di Indonesia, Inilah Rekomendasi untuk Kendaraan Kamu!
Namun asal muasal ritual ini memiliki banyak cerita berbeda.
Hal ini terkait dengan perintah haji yang disalahartikan sebagai sekedar menunaikan ibadah haji ke Bawakaraeng. Pandangan ini juga dianggap sakral karena memadukan kepercayaan kuno, termasuk agama Patuntung.
Namun, banyak yang percaya bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman lampau, dimulai ketika seseorang mendapat wangsit dari mimpi untuk mendaki puncak Bawakaraeng sebagai ganti haji.
Kisah lain menyebutkan bahwa hanya dengan mendaki Gunung Bawakaraeng, seseorang dianggap sudah menunaikan ibadah haji, dan mereka melanjutkan dengan salat Id dan berkurban di puncak gunung tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: