Visi Berani dan Komitmen Terhadap Keaslian, Menciptakan Sebuah Mahakarya Sinematik (04)

Visi Berani dan Komitmen Terhadap Keaslian, Menciptakan Sebuah Mahakarya Sinematik (04)

Visi Berani dan Komitmen Terhadap Keaslian, Menciptakan Sebuah Mahakarya Sinematik--google.com

PAGARALAMPOS.COM – Mereka percaya dunia bawah tanah yang ada di gua-gua adalah rumah bagi para dewa.

Ya, dewa-dewa yang mengendalikan hujan dan panen serta kesuburan.

Anak-anak belia dan perempuan diyakini sebagai manusia yang murni dan paling diinginkan para dewa. 

BACA JUGA:Kisah Tersembunyi Suku Polahi di Indonesia yang Miliki Tradisi Aneh!

Maka dari itulah mereka dijadikan tumbal untuk mendapatkan keberuntungan kolektif.

Binasa secara misterius. Sekitar tahun 700 Masehi, peradaban Maya menjadi kuat. 

Negara-negara kota yang berkuasa memerintah para pengikut yang lemah, perdagangan berlangsung pesat.

BACA JUGA:Listrik di Pasar Lematang Ternyata Ilegal, Ariadi : PLN, Kok Selama Ini Dibiarkan

Dan prestasi budaya seperti seni, arsitektur, dan astronomi pada puncaknya.

Pada 900 Masehi, sejumlah negara kota yang menjadi pendukung penting kebudayaan Maya, seperti Tikal, Palenque, dan Calakmul mengalami kemunduran dan ditinggalkan.

Peradaban Maya pun merosot hingga akhirnya binasa. Apa yang sebenarnya terjadi? 

BACA JUGA:Penjara sebagai Harga Kepemimpinan, Konflik Ideologi di Era Soekarno

Tidak ada yang tau pasti. Beberapa ahli menyebut, perang adalah pemicunya. 

Lainnya berpendapat, perubahan iklim, kelaparan, dan wabah penyakit sebagai faktor utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: