Misteri dan Mitos Gunung Bawakaraeng Hingga Naik Haji Di Puncak Gunung, Cek Faktanya!

Misteri dan Mitos Gunung Bawakaraeng Hingga Naik Haji Di Puncak Gunung, Cek Faktanya!

Misteri dan Mitos Gunung Bawakaraeng Hingga Naik Haji Di Puncak Gunung, Cek Faktanya!--Net

Berdasarkan peta Jalur Pendakian Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia, pendakian jalur Gunung Bawakaraeng dapat dimulai dari kaki gunung di Desa Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. 

Jalur ini sangat disarankan bagi para pendaki dan merupakan jalur paling populer.

BACA JUGA:Memang Enak Sih, Tradisi Begituan dengan Ibu Kandung Masih Berlanjut di Suku Polahi!

Selain itu, terdapat tiga jalur lain yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng, yaitu Jalur Lembah Ramma, Jalur Danau Tanralili, dan Jalur Gunung Perak di Kabupaten Sinjai.

Jalur dari Desa Lembanna adalah jalur paling favorit. Pendaki akan melewati 10 pos sebelum akhirnya mencapai puncak Gunung Bawakaraeng. 

Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan pinus, dan jalur ini akan terus menanjak, meskipun tidak terlalu ekstrim. Jalur ini seringkali ramai, tidak hanya oleh pendaki, tetapi juga oleh warga dan hewan ternak.

Pos 1 dan 2 Gunung Bawakaraeng terletak pada ketinggian 1.719 mdpl dan 1.810 mdpl, masing-masing.

BACA JUGA:Begini Tradisi Suku Indonesia Ini, Malam Pertama Unik dan Aneh Hingga Diluar Nalar

Di Pos 1, terdapat sebuah tugu dan papan penunjuk jalan yang memisahkan jalur Ramma dan jalur pendakian Bawakaraeng.

Dari Pos 1, jalur pendakian semakin jelas, dan pohon besar seperti pinus semakin berkurang. 

Waktu tempuh dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 45 menit.

Pos 2 merupakan tempat yang baik untuk istirahat karena terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan pendaki.

BACA JUGA:Tak hanya Dunlop dan IRC, Ban Ini Pun Juga Jadi Primadona Karena Terkenal Awet

Perjalanan ke Pos 3 akan ditemani oleh pohon perdu yang menggantikan tanaman semak yang banyak dijumpai di Pos 1 dan 2. 

Di rute ini, cahaya matahari yang tembus ke tanah sangat sedikit. Pos 3 berada pada ketinggian 1.835 mdpl, namun jarang dijadikan tempat istirahat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: