Mengenang Perjalanan Cinta dan Perjuangan Gajah Mada dan Tribhuwana Tunggadewi yang Penuh Lika-liku

Mengenang Perjalanan Cinta dan Perjuangan Gajah Mada dan Tribhuwana Tunggadewi yang Penuh Lika-liku

Mengenang Perjalanan Cinta dan Perjuangan Gajah Mada dan Tribhuwana Tunggadewi yang Penuh Lika-liku-Foto: net-

Namun, pada tahun 1350 Masehi, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk melepaskan tahtanya. Keputusan ini diambil setelah sang ibunda, Gayatri, meninggal dunia.

BACA JUGA:Dilanda Cidera, Peluang Beckham Putra Ikut Asean Games 2023 Kecil!

Majapahit pada saat itu sedang dalam kegemilangan, dan Tribhuwana Tunggadewi meyakini bahwa amanat ibundanya telah terpenuhi.

Putra mahkota Hayam Wuruk, anak dari pernikahannya dengan pangeran Cakradara, kemudian menjadi penerus tahta Majapahit.

Setelah lengser, Tribhuwana Tunggadewi tetap berperan sebagai salah satu anggota saptaprabu, dewan penasehat raja yang terdiri dari keluarga kerajaan.

Bersama dengan Mahapatih Gajah Mada, ia terus memberikan bimbingan kepada Hayam Wuruk, yang kemudian membawa Majapahit mencapai masa kejayaannya.

BACA JUGA:ASEAN GAMES 2023 : Garuda Muda Raih Hasil Positig di laga Pertama!

Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Tribhuwana Tunggadewi meninggal dunia, namanya akan selalu diingat dalam sejarah Kerajaan Majapahit.

Keberanian dan kecakapannya dalam memimpin, serta visinya untuk menyatukan Nusantara.

Telah meninggalkan jejak yang kuat dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dalam mengenang jasa-jasanya.

Kita dapat belajar dari Ratu Tribhuwana Tunggadewi bahwa keberanian, kecakapan, dan tekad yang kuat dapat menginspirasi dan mengubah sejarah.

Semoga kisahnya terus dikenang dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: