Terpukau, Bentuk Penghormatan Kepada Leluhur Suku Dani Papua dan Tradisi Pengawetan Jasad
Terpukau, Bentuk Penghormatan Kepada Leluhur Suku Dani Papua dan Tradisi Pengawetan Jasad--Net
PAGARALAMPOS.COM - Papua memiliki suku-suku tradisional dengan berbagai ragam keunikkannya.
Suku-suku pedalaman Papua ini masih memegang teguh adat istiadat leluhurnya terdahulu.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada sesepuh adanya tradisi mengawetkan jasad atau memumikan, seperti adanya mumi Panglima Perang Suku Dani, sebuah peninggalan kuno yang menggetarkan jiwa.
Hari ini kita akan menjelajahi jejak-jejak tradisi yang misterius selama berabad-abad, tradisi-tradisi yang berbicara tidak hanya tentang kematian tetapi juga tentang keabadian.
BACA JUGA:Kisah Menarik Wujud Mumi Panglima Perang Suku Dani! Ini Faktanya!
Pada artikel kali ini, mari kita telusuri bersama penampakan menakjubkan mumi penguasa suku Dani, sebuah warisan budaya yang menjadi bukti nyata ketangguhan dan keyakinan suku ini dalam menjaga jati diri di era yang terus berkembang.
Bersiaplah untuk menggali lebih dalam kisah luar biasa yang mengungkap perjalanan masyarakat Dani dalam melindungi warisan budaya unik mereka.
Setelah proses ini selesai, jenazah pemimpin adat akan dipindahkan ke Honai, rumah adat suku Dani.
Biasanya, mumifikasi ini hanya dilakukan pada orang-orang yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat, seperti kepala suku, panglima perang, atau individu yang berjasa.
Tradisi mumifikasi suku Dani di Papua telah berlangsung selama berabad-abad.
Yang membuat mumifikasi Suku Dani unik adalah mumi mereka memiliki ciri khas berupa warna hitam pekat, posisi tubuh duduk dengan kepala yang menengok ke atas, dan mulut yang terbuka lebar.
BACA JUGA:Indonesia, Suku Ini Terapkan Perkawinan Sedarah Termasuk Oleh Ayah dan Ibu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: