Misteri Gunung Batur, Kisah Legendaris di Dataran Tinggi Bali yang Bikin Merinding!

Misteri Gunung Batur, Kisah Legendaris di Dataran Tinggi Bali yang Bikin Merinding!

Misteri Gunung Batur, Kisah Legendaris di Dataran Tinggi Bali Yang Bikin Merinding!--net

Pada saat itu, hanya ada empat gunung yang ada di pulau tersebut: Gunung Karu di barat, Gunung Andakasa di selatan, Gunung Beratan di utara, dan Gunung Lempuyang di timur.

Namun, pulau Bali tetap mengambang di atas samudera luas karena empat gunung tersebut belum mampu memakukannya. 

Para Dewa yang bersemayam di Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa, mengetahui masalah ini.

Dalam sidang Dewa, mereka memutuskan untuk mengirim sejumlah Dewa Naga untuk memindahkan puncak Gunung Semeru ke pulau Bali.

BACA JUGA:Pendaki Sejati Wajib Kesini! 7 Gunung di Sumatera Dengan Landskap yang Mempesona dan Jadi Spot Healing Terbaik

Dewa Benawang Nala menjadi alas puncak Semeru, Dewa Naga Tatsaka dan Dewa Naga Besukih bertindak sebagai pengikat, dan Dewa Ananta Boga menjadi pengangkut yang membawa puncak gunung Semeru ke pulau Bali. 

Setelah tiba di Bali, puncak gunung Semeru dibagi menjadi dua: satu menjadi Gunung Agung dan yang lainnya menjadi Gunung Batur.

Setelah kedua gunung ini diletakkan, pulau Bali tidak lagi mengambang. Ini dianggap sebagai tempat bernaungnya para Dewa penguasa alam raya, menurut keyakinan masyarakat Bali.

Kisah Kebo Iwa: Raksasa yang Menakutkan

Selain legenda asal-usul gunung, ada juga kisah menarik tentang Kebo Iwa, raksasa yang sangat menakutkan di pulau Bali pada masa lalu. 

BACA JUGA:Jadi Lokasi Favorit Untuk Berenang saat Kemarau, Inilah Pesona 'Kolam Renang' Alami Sumber Krawak!

Kebo Iwa suka meminta makanan dari penduduk setempat, dan jika permintaannya tidak dipenuhi, ia akan mengamuk dan merusak rumah-rumah mereka.

Waktu itu, musim kemarau panjang melanda, dan persediaan makanan penduduk mulai menipis. 

Kebo Iwa terus meminta makanan, bahkan sampai-sampai memakan hewan ternak dan kadang-kadang manusia hidup-hidup. Ketakutan melanda masyarakat Bali.

Tetua-tetua desa akhirnya berkumpul untuk mencari solusi atas masalah ini. Mereka sepakat untuk berdamai dengan Kebo Iwa, berjanji akan memberinya makanan dalam jumlah besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: