Legenda Dewi Anjani dan Gunung Rinjani, Cerita Mistis yang Bikin Merinding!

 Legenda Dewi Anjani dan Gunung Rinjani, Cerita Mistis yang Bikin Merinding!

Legenda Dewi Anjani dan Gunung Rinjani, Cerita Mistis yang Bikin Merinding!--net

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Rinjani, dengan keindahannya yang luar biasa, telah menjadi salah satu tujuan pendakian yang sangat populer di Indonesia. 

Namun, di balik panorama alamnya yang menakjubkan, tersimpan sebuah cerita mistis yang telah berkembang menjadi legenda yang tak terlupakan.

Di artikel ini, kita akan menjelajahi legenda Dewi Anjani dan Gunung Rinjani, sebuah cerita yang dapat membuat bulu kuduk merinding. 

Ini bukan sekadar legenda, tetapi cerita yang memiliki daya tarik magis dan menghadirkan unsur-unsur misteri yang menggelapkan kisah keindahan Gunung Rinjani. 

BACA JUGA:Indonesia, Pernikahan Suku Ini Sangat Unik, Masa Iya Malam-Nya Harus Begini...

Kisah tentang Dewi Anjani juga menyentuh aspek-aspek kehidupan manusia, seperti keluarga, persaudaraan, pengorbanan, serta hubungan dengan alam dan kehidupan sekitarnya.

Cerita tentang Dewi Anjani dihubungkan dengan sebuah pusaka kedewataan bernama Cupumanik Astagina yang diberikan oleh Bhatara Surya kepada Dewi Windradi.

Namun, Bhatara Surya memberikan syarat bahwa pusaka tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun, termasuk anak-anaknya.

Meskipun demikian, karena rasa sayang yang mendalam, Dewi Windradi akhirnya memberikan pusaka Cupumanik kepada Dewi Anjani. 

BACA JUGA:Bikin Bingung Tapi Enak! Tradisi Suku Polahi Aneh Tapi Nyata, Masa Iya Berhubungan Dengan Saudara Sendiri?

Namun, saat saudara-saudaranya mencoba menyentuh pusaka tersebut, kebenarannya terbongkar, dan hubungan Dewi Windradi terungkap.

Resi Gotama, ayah mereka, marah dan mengutuk Dewi Windradi menjadi batu serta melemparkan pusaka sakti ke udara yang diperebutkan oleh ketiga anaknya. 

Pusaka itu terbelah menjadi dua dan menjadi sebuah telaga. Mereka yang menyentuh telaga itu seketika terkutuk dan berubah menjadi kera. Resi Gotama memerintahkan mereka untuk bertapa sebagai upaya menebus dosa.

Suatu hari, Batara Guru melewati Telaga Madirda, Dieng, yang merupakan tempat Dewi Anjani sedang bertapa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: