Jejak Candi Abang, Tertimbun Tanah dan Menjelma Jadi Bukit Hijau? Simak Fakta dan Ulasan
Seperti tulisan JW Ijzerman, Rapporten Van Den Oudheidkundigen Dienst (ROD) in Nederlandsch-Indie , dan Tulisan NJ.Krom dalam Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst.
Lokasi pendirian candi ini memiliki makna penting dalam kepercayaan masyarakat Hindu-Buddha pada masa itu.
Tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci karena diidentifikasikan sebagai tempat tinggal para dewa dan dewi.
--
BACA JUGA:Cerita Pilu Pemulung Nekat Mencuri Mobil, Demi Biaya Berobat Sang Istri
Sayangnya, Candi Abang ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, hanya menyisakan tumpukan puing-puing dan lantai bekas ruangan.
Sumber tertulis ketiga yang telah disebutkan sebelumnya telah mencatat bahwa candi ini telah runtuh sepenuhnya.
Keunikan dari Candi Abang adalah bahan pembuatannya, yaitu batu bata, berbeda dengan candi-candi sekitarnya yang umumnya menggunakan batu andesit.
BACA JUGA:Temuan Arkeologis yang Mencengangkan, Benarkah Bangsa Atlantis Penunggu Situs Gunung Padang?
Karena keadaannya yang hanya berupa reruntuhan, tanggal pembangunan Candi Abang tidak diketahui secara pasti, dan candi ini menjadi misteri bagi para sejarawan dan arkeolog.
Namun, interpretasi dari beberapa penelitian menyatakan bahwa Candi Abang kemungkinan dibangun pada masa atau tidak jauh dari masa pembangunan Candi Kalasan dan Candi Sari.
Berdasarkan penemuan pecahan batu putih di halaman candi utama yang menandakan penggunaan vajralepa, yang hanya ditemukan pada beberapa candi pada masa Mataram Kuno.
Pada tahun 1932, ditemukan prasasti pendek yang terpahat pada tugu batu di situs Candi Abang, namun pertanggalan yang tertera belum dapat dijadikan petunjuk pasti mengenai tahun pembangunan candi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: