Situs Tetegewo dan Feta Batu, Harmoni Antara Sejarah dan Seni di Nias, Alat Musik Zaman Batu?

Situs Tetegewo dan Feta Batu, Harmoni Antara Sejarah dan Seni di Nias, Alat Musik Zaman Batu?

Situs Tetegewo dan Feta Batu, Harmoni Antara Sejarah dan Seni di Nias, Alat Musik Zaman Batu?--

BACA JUGA:Rujm el Hiri: Menyelami Misteri Situs Melingkar Kuno di Dataran Tinggi Golan

Dari sini, pengunjung dapat mencatatkan kehadirannya dalam buku tamu dan meminta bantuan dari penduduk setempat yang akan dengan senang hati memandu mereka ke situs ini, sambil berbagi cerita sejarah tentang situs megalitik Tetegewo.

Tak jauh dari situs megalitik ini, ada juga air terjun tersembunyi yang menanti untuk dijelajahi.

Namun, yang lebih menarik adalah bagaimana kehidupan dan seni pada zaman megalitik Nias Selatan menggunakan batu sebagai elemen utama.

Proses memahat batu bukan hanya menghasilkan ukiran yang indah, tetapi juga menghasilkan variasi bunyi yang mengesankan.

BACA JUGA:Logam Mulia Dan Benda Kuno Situs Gunung Padang, Bagaikan Misteri Berkepanjangan Sejarah!

Khususnya, batu-batu bulat ini mampu menghasilkan nada yang berbeda-beda, mirip dengan alat musik. Kreasi musik unik ini dikenal sebagai Feta Batu.

Penggunaan batu sebagai elemen musik menciptakan perpaduan antara tradisi dan modern, menggabungkan nada-nada peradaban yang beragam.

Pada tahun 2003, Hikayat Manao mulai mengumpulkan berbagai jenis batu megalitik yang menghasilkan bunyi unik.

Dia menggabungkan bunyi-bunyi ini dalam sebuah karya musik yang dikenal sebagai Feta Batu, yang dikembangkan di bawah naungan sanggar Baluseda yang dipimpin oleh Hikayat Manao.

BACA JUGA:Carahunge: Mengungkap Keajaiban dan Rahasia Situs Bebatuan Bersejarah di Armenia

Feta Batu telah ditempatkan di berbagai tempat. Saat ini, karya ini diteruskan oleh keluarga Hikayat Manao, terutama oleh Rel Gibson Manao.

Lagu-lagu dalam Feta Batu adalah warisan turun-temurun yang menggambarkan keimanan dan budaya orang Nias.

Lagu "nenu-nenu" (sifabolosi) adalah permohonan kepada Sang Pencipta untuk memberikan berkah.

Sedangkan lagu "fahasara dodo" mengajarkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang telah menjadi ciri khas masyarakat Nias sejak dulu. Semua ajaran hidup ini terekam dalam karya seni Feta Batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: