Arkeolog Terus Kejar Penelitian di Gunung Padang, Siapakah Pemilik Situs Megalit Tersebut

Arkeolog Terus Kejar Penelitian di Gunung Padang, Siapakah Pemilik Situs Megalit Tersebut

Arkeolog Terus Kejar Penelitian di Gunung Padang, Siapakah Pemilik Situs Megalit Tersebut -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Penemuan artefak dan logam mulia di Gunung Padang telah menarik perhatian para peneliti dan arkeolog di seluruh dunia.

Situs yang telah ada selama ribuan tahun ini memiliki potensi penemuan yang luar biasa.

Namun, hasil tersebut juga menimbulkan kontroversi yang memicu perdebatan global tentang awal kelahiran Indonesia.

Logam mulia seberat 3 ton yang ditemukan di Gunung Padang adalah bukti nyata kekayaan budaya dan sejarah kuno Indonesia.

Seperti halnya Kujang Gunung Padang merupakan benda yang menyerupai senjata, dengan gagang berbentuk ikat pinggang dan bilah bersisi dua, artinya kedua sisi memiliki bilah yang sama. 

BACA JUGA:Gajah Mada dan Ratu Tribhuwana, Pasangan Luar Biasa di Balik Kehormatan Majapahit

Itu terbuat dari batu dan ditemukan di sebuah situs yang diyakini telah dihuni setidaknya sejak 5200 SM. Artefak ini menarik perhatian para sarjana, terutama karena kemiripannya dengan senjata tradisional Sunda, parang. 

Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.

Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.

Tim Terpadu Riset Mandiri, yang melakukan penelitian di Gunung Padang, mengajukan dugaan dugaan bahwa situs ini dibangun oleh leluhur bangsa ini sejak 11.000 tahun lalu, pada zaman dahulu.

BACA JUGA:Surganya Pendaki Gunung, Inilah Fakta Unik Gunung Prau Di Jawa Timur!

Pernyataan ini mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyatakan bahwa Gunung Padang muncul ribuan tahun sebelum Masehi dan memiliki nilai sejarah yang lebih besar daripada Candi Borobudur.

Beberapa temuan lainnya di situs Gunung Padang juga telah menimbulkan kebakaran. Misalnya, ditemukan dua pintu tersembunyi yang menguatkan dugaan bahwa situs ini memiliki usia ribuan tahun.

Selain itu, terdapat desas-desus mengenai adanya logam mulia seberat tiga ton, lapisan pasir ayak peredam gempa, tulisan kuno, semen purba, dan bahkan reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik yang berusia 13.000 hingga 23.000 tahun sebelum Masehi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: