Indonesia Merdeka, Pencipta Lambang Garuda Pancasila, Ini Orangnya Sultan Hamid 2, SImak Ceritanya.

Indonesia Merdeka, Pencipta Lambang Garuda Pancasila, Ini Orangnya Sultan Hamid 2, SImak Ceritanya.

tokoh kemerdekaan RI--internet

PAGARALAMPOS.COM - Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, merupakan simbol yang melambangkan persatuan dan kekuatan bangsa.

Lambang ini memiliki latar belakang sejarah yang kaya yang bermula dari zaman Hindu-Buddha kuno.

Lambang ini menggambarkan Garuda, makhluk mitos yang dipercayai sebagai tunggangan Dewa Wisnu.

Artikel ini akan membahas sejarah Garuda Pancasila dan menyoroti peran penting Sultan Hamid 2 dalam penciptaannya.
 
BACA JUGA:Jangan Sampai Ngak Tahu Ya! Ini Lho 5 Misteri dan MItos Yang Ada di Gunung Bromo! Berikut Penjelasannya

Pada zaman kuno, pada masa kerajaan Hindu-Buddha, simbol Garuda cukup populer di Indonesia.

Simbol ini sering digambarkan sebagai burung mitos yang diyakini sebagai kendaraan dari Dewa Wisnu.

Banyak relief dan patung Garuda ditemukan di berbagai candi kuno di seluruh Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, simbol ini berkembang dan akhirnya menjadi lambang Republik Indonesia yang bersatu.
 
BACA JUGA:Gunung Padang Situs Warisan Dunia, Meninggalkan Jejak Peradaban Canggih di Zamannya

Cerita penciptaan Garuda Pancasila tidak dapat dilepaskan dari peran Sultan Hamid 2.

Lahir pada tanggal 12 Juli 1913 di Pontianak, Kalimantan, Sultan Hamid 2 adalah keturunan Arab.

Ia menerima pendidikan formal di beberapa kota di Indonesia, termasuk Pontianak, Sukabumi, Yogyakarta, dan Bandung.

Perjalanannya berlanjut hingga Belanda, di mana ia mengikuti Akademi Militer dan mencapai pangkat Letnan dalam tentara Hindia Belanda selama masa pendudukan Jepang.

BACA JUGA:Berusia Kuno Peninggalan Peradaban Purba, Logam Mulia dan Artefak Gunung Padang

Setelah Indonesia merdeka, Sultan Hamid 2 aktif terlibat dalam berbagai gerakan nasional.

Dedikasi dan keterampilan kepemimpinannya tidak luput dari perhatian, dan pada tanggal 17 Desember 1949.
 
Presiden Soekarno menunjuknya sebagai menteri tanpa portofolio dalam kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhammad Hatta.

Salah satu kontribusi terbesar Sultan Hamid 2 adalah menciptakan lambang negara, Garuda Pancasila.
 
BACA JUGA:Kamu Boleh Pilih Perawan atau Suami, Inilah Ritual Perkawinan Nyeleneh di Indonesia

Pada tanggal 10 Januari 1950, ia ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk merencanakan dan merancang lambang negara.

Untuk itu, Sultan Hamid 2 membentuk Panitia Teknis Lencana Negara.
 
Dengan Muhammadiyahmin sebagai ketua dan anggota seperti Ki Hajar Dewantara, Ma pelaupesi Muhammad Nasir, dan RM Ngabehi Purba Caraka.

Panitia menerima banyak usulan, tetapi ada dua desain menonjol, satu dari Sultan Hamid 2 sendiri dan satu lagi dari M. Yamin.
 
BACA JUGA:Gunakan 4 Merk Aki Terbaik Ini Kualitasnya Terjamin! Berikut Merk Akinya

Setelah pertimbangan yang cermat, pemerintah dan DPR memilih desain Sultan Hamid 2 karena identitas Indonesia yang kuat dan tidak adanya pengaruh Jepang.

Presiden Soekarno, Sultan Hamid 2, dan Perdana Menteri Muhammad Hatta terlibat dalam diskusi intensif untuk menyempurnakan lambang negara.

Hasilnya, mereka memutuskan untuk menggantikan pita merah-putih yang digenggam oleh Garuda dengan pita putih yang menampilkan moto "Bhinneka Tunggal Ika".

Desain akhir Garuda Pancasila secara resmi diadopsi pada tanggal 8 Februari 1950.
 
BACA JUGA:Para Ahli Dunia Tertarik Lakukan Penelitian di Gunung Padang Karena Banyaknya Temuan Benda Purba Ini!

Warisan Sultan Hamid 2 tidak hanya terletak pada penciptaan lambang negara.
 
Tetapi juga pada sumbangsihnya yang signifikan bagi kemerdekaan dan pembangunan Indonesia.

Ia bertugas sebagai menteri dan berperan penting dalam membentuk masa depan negara saat Indonesia baru merdeka.

Meskipun prestasinya gemilang, nama dan sumbangsih Sultan Hamid 2 agak terlupakan seiring berjalannya waktu.
 
BACA JUGA:Kisah Gua Pawon, Menapak Jejak Manusia Pertama di Jawa Barat

Beberapa tahun kemudian, reputasi Sultan Hamid 2 menghadapi tantangan karena dikaitkan dengan upaya kudeta oleh kelompok X yang dipimpin Kapten Westerling pada tahun 1950.

Namun, pada era reformasi, para cendekiawan muda dari Pontianak menggugat pandangan tersebut.
 
Dan menekankan peran Sultan Hamid 2 sebagai pejuang kemerdekaan, menteri, dan keturunan Nabi Muhammad.

Garuda Pancasila merupakan bukti usaha Sultan Hamid 2 dan cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang bersatu.
 
BACA JUGA:Temuan Benda Purba Inilah Alasan Para Ahli Lakukan Penelitian di Gunung Padang! Ini Dia Cerita Lengkapnya

Lambang ini mencerminkan keberagaman, kekuatan, dan ketabahan rakyat Indonesia sepanjang sejarah.

Visi dan kepemimpinan Sultan Hamid 2 dalam menciptakan lambang ini layak diakui dan menjadi pengingat akan warisan bangsa.
 
Dan sumbangsih pemimpin-pemimpin visioner dalam membangun Indonesia yang bersatu dan sejahtera.*
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: