Heboh! Penemuan Candi Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit Yang Menjadi Sarang Tikus
Heboh! Penemuan Candi Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit Yang Menjadi Sarang Tikus-tangkapan layar-Youtube
PAGARALAMPOS.COM – Penemuan Candi Kuno Peninggalan Kerajaan Majapahit Yang Menjadi Sarang Tikus. Hal ini berhubungan dengan banyaknya Sejarah dari peradaban Kuno tak pernah lepas dari negara kita Indonesia.
Ada ribuan kisah, cerita, mistis, misteri hingga sejarah yang tercatat dari zaman dahulu.
Seperti salah satunya Candi Tikus di Mojokerto, Yang merupakan sebuah kompleks candi kuno yang menjadi salah satu situs bersejarah penting di Indonesia.
Situs ini memiliki makna dan nilai sejarah yang tinggi, menarik minat para arkeolog, sejarawan, dan pecinta sejarah dari seluruh dunia.
Lokasi tepatnya Candi Tikus ini terletak di daerah Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
BACA JUGA:Tak Ada Yang Tau Pasti Letak Kota Atlantis, Ternyata Ini Ciri-cirinya!
Diberi nama "Candi Tikus" karena diambil dari bentuk kolam yang ada di kompleks candi ini, yang mirip dengan kepala tikus.
Konon Situs ini memiliki kaitan dengan masa lalu kerajaan-kerajaan kuno di Jawa Timur, dan menjadi bukti penting peradaban yang maju pada masa dahulu.
Selain menjadi saksi bisu perkembangan peradaban, Candi Tikus juga memiliki nilai estetika dan daya tarik bagi para wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan keindahan dan keagungan arsitektur kuno.
Diketahui Candi Tikus sendiri memiliki latar belakang sejarah yang kaya, serta juga mencakup asal-usulnya dan konteks sejarah di masa lalu,sejarahnya mencerminkan kompleksitas peradaban di wilayah Jawa Timur pada masa lampau.
BACA JUGA:Sejarah Kuno Manusia! Inilah 6 Kisah Perang Terpanjang Di Dunia Selama Berabad-abad
Bahkan Asal-usul asli dari Candi Tikus ini masih menjadi misteri bagi para ahli arkeolog dan sejarah.
Akan tetapi, diduga candi ini dibangun pada masa pemerintahan salah satu kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur, kemungkinan besar pada abad ke-14 atau ke-15 Masehi.
Menurut Identifikasi pasti mengenai kerajaan mana yang bertanggung jawab atas pembangunannya terus menjadi fokus penelitian dan perdebatan dalam komunitas sejarawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: