Senjata Berbahan Meteor! Para Ilmuwan Temukan Benda Ini Yang Menjadi Bukti Perdagangan Kuno

Senjata Berbahan Meteor! Para Ilmuwan Temukan Benda Ini Yang Menjadi Bukti Perdagangan Kuno

Ilmuwan Temukan Senjata Kuno Berbahan Meteorit, Jadi Bukti Perdagangan Kuno-ilustrasi-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM -  Tak Bisa Dipungkiri bahwa sejak dari zaman dahulu banyak hal yang terjadi dan tak terduga di dunia ini.

Seperti perang, pembuatan alat,penemuan kuno, benda luar angkasa yang jatuh ke muka bumi hingga Masa perdagangan antar negara.

Seperti contohnya baru-baru ini, Tim ilmuwan Beda Hofmann sang ahli geologi dari Museum Sejarah Alam Bern dan Universitas Bern di Swiss berhasil menemukan senjata kuno.

Senjata ini diketahui salah satu yang memberi petunjuk tentang perdagangan di masa lalu. Apakah Hal ini Benar? Simak Artikel ini Sampai Habis!

BACA JUGA:Penemuan Bersejarah Baru! Istana Dalam Hutan Jawa Timur Ini Diduga Milik Raja Airlangga

Menurut identifikasi terhadap senjata kuno yang berupa ujung anak panah menemukan hasil yang tak terduga. 

Hal ini dikarenakan, senjata kuno ini terbuat dari meteorit besi yang langka. Hal Menarik lainnya, ujung anak panah yang digali pada abad ke-19 bukan berasal dari meteorit dari pemukiman terdekat pada saat itu. 

Ilmuwan memprediksi bahwa objek ini berasal dari jarak yang sangat jauh tempatnya. 

Sebagian besar artefak ini ditemukan di sekitar Timur Tengah, Mesir, dan Asia dan hanya sedikit yang ditemukan di wilayah Eropa.

BACA JUGA:Sejarah Kuno Manusia! Inilah 6 Kisah Perang Terpanjang Di Dunia Selama Berabad-abad

Meteorit Besi Umum Digunakan pada Zaman Perunggu

Menurut catatan bahwa pada zaman prasejarah, besi murni sangat sulit untuk ditemukan pada masa itu. 

Itupun menyebabkan manusia yang hidup pada masa itu akan menggunakan sumber daya yang paling mudah untuk dijangkau, yaitu besi yang jatuh dari langit dalam bentuk meteorit.

Dikutip dari laman Science Alert, Meteorit besi menjadi bahan yang paling sering ditemukan pada masa itu karena benda ini lebih tahan terhadap tekanan saat memasuki atmosfer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: