Film Luar Biasa! The Flowers of War, Drama Sejarah Penuh Tangis (03)
PAGARALAMPOS.COM – Untungnya, mereka diselamatkan di saat-saat terakhir. Ketika sang pemimpin de facto para pelacur, Yu Mo (Ni) meyakinkan kelompoknya untuk melindungi para siswi dengan menggantikan mereka di pesta Jepang.
Karena hanya ada 12 pelacur, George si putra angkat pendeta yang meninggal itu akhirnya berinisiatif untuk menjadi sukarelawan.
BACA JUGA:Hai Traveller, ke Indonesia Kamu Wajib Kunjungi 6 Desa Wisata Megalitikum Ini
Miller awalnya menentang keputusan pengorbanan diri mereka, namun ‘terpaksa’ mengalah dan membantu menyamarkan mereka.
Ia kemudian menggunakan keahliannya sebagai pemeriksa jenazah untuk menyesuaikan riasan mereka dan memotong rambut mereka agar tampak seperti anak sekolah.
Para pelacur juga membuat pisau dari jendela yang pecah dan menyembunyikannya di jubah mereka.
BACA JUGA:Hanya di Indonesia, Tradisi Suku Ritualnya Kayak Beginian
Nah, berhasilkah John untuk menyelamatkan mereka ya?
Apakah ada yang harus dikorbankan demi bisa menyelamatkan yang lainnya?
Silakan ditonton dan temukan jawabannya di film The Flowers of War ini.
BACA JUGA:5 Tradisi Aneh Tapi Memberikan Kenikmatan? Diantaranya Ritual Dengan Dukun Hingga Sunatan!
Ulasan dan Pendapat Kami: Kami pribadi sangat menyukai film ini. Selain unsur sejarah yang diangkat, alur cerita dan setiap adegan yang disuguhkan tidak terasa membosankan, serta secara konstan berhasil memancing emosi.
Namun, perlu diingat bahwa film ini tidak cocok ditonton oleh anak-anak, atau mereka yang tidak menyukai film yang penuh dengan air mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: