Misteri Atlantis: Mengungkap Ciri-ciri Peradaban Kuno dari Situs Megalit di Dasar Laut

Misteri Atlantis: Mengungkap Ciri-ciri Peradaban Kuno dari Situs Megalit di Dasar Laut

Misteri Atlantis: Mengungkap Ciri-ciri Peradaban Kuno dari Situs Megalit di Dasar Laut-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Atlantis, sebuah peradaban legendaris yang digambarkan oleh Plato dalam "Dialog Timaios dan Kritias," dikenal sebagai kota maju yang tiba-tiba tenggelam ke dalam laut akibat amarah dewa-dewa.

Meski kisah ini dramatis dan menarik, bukti arkeologis yang meyakinkan mengenai keberadaan Atlantis belum ditemukan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa Atlantis bisa jadi adalah alegori atau simbol yang digunakan Plato, sementara yang lain masih percaya pada kemungkinan adanya lokasi fisik yang hilang di masa lalu.

Kendati demikian, pencarian dan eksplorasi mengenai Atlantis terus dilakukan, baik melalui catatan kuno maupun penelitian arkeologis modern.

Upaya untuk mengungkap misteri Atlantis melibatkan berbagai teori dan spekulasi. Ada yang berpendapat bahwa Atlantis adalah cerita metaforis, sedangkan yang lain yakin bahwa ada dasar nyata di balik legenda tersebut.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa fakta dan temuan terkini dari berbagai sumber yang berusaha menjelaskan misteri Atlantis.

Seiring berjalannya waktu, berbagai teori telah diajukan tentang lokasi Atlantis. Salah satu teori mencurigakan adalah yang diajukan oleh Profesor Arysio Santos, seorang ahli geologi dan fisikawan nuklir dari Brasil.

Menurut Santos, Atlantis mungkin terletak di Indonesia, yang diduga tenggelam akibat letusan gunung berapi besar sekitar 11.600 tahun lalu.

Letusan seperti itu, menurut Santos, dapat menyebabkan bencana besar seperti gempa bumi, pencairan es, banjir, dan tsunami.

Santos percaya bahwa pulau-pulau di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara mungkin merupakan sisa-sisa dari benua Atlantis yang tenggelam, sebelum terpisah dari semenanjung Malaysia dan benua Asia akibat bencana tersebut.

Menurutnya, letaknya di sekitar garis khatulistiwa juga sesuai dengan deskripsi Plato mengenai Atlantis sebagai kota yang berkilau dan maju.

Namun, teori ini masih kontroversial dan memerlukan bukti lebih lanjut.

Profesor Wahyu Hantoro, seorang pakar Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menilai bahwa analisis Santos masih membutuhkan pengembangan dan verifikasi lebih lanjut.

Walaupun Profesor Santos tidak sempat mengunjungi Indonesia untuk penelitian bawah laut sebelum wafatnya, minat terhadap kemungkinan Atlantis di Indonesia tetap tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: