Ghumah Baghi Suku Pasemah! Miliki Ciri Khas Serta Penunjuk Status Sosial Pemilik Rumah

Ghumah Baghi Suku Pasemah! Miliki Ciri Khas Serta Penunjuk Status Sosial Pemilik Rumah

Ghumah Baghi Suku Pasemah! Miliki Ciri Khas Serta Penunjuk Status Sosial Pemilik Rumah-Foto: Ist/Pagaralam Pos-

BACA JUGA:Reaktor Alam Kuno, Berupa Hidro-Elektrik di Situs Gunung Padang, Menjadi Temuan yang Mencengangkan?

Lantai yang lebih tinggi itu terdapat pada bagian depan ruangan. Tempat tersebut diperuntukan sebagai tempat duduk meraje, yaitu keluarga dari garis keturunan laki-laki, seperti kakek, wak, dan paman. 

Sementara bagian bawahnya diperuntukan bagi anak belai, yaitu keturunan perempuan beserta suami dan anak cucu. 

Dari penempatan tersebut, terlihat bahwa masyarakat adat Besemah menganut garis keturunan laki-laki atau patrilineal.

Dari bentuknya secara keseluruhan, rumah baghi terdiri dari tiga ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. 

BACA JUGA:Bikin Bangga Banget! Inilah 6 Desa Wisata Situs Megalitilkum Di Indonesia

Hal tersebut menurut H Musa, pemilik rumah baghi satu-satunya yang masih tersisa mengatakan, ukuran rumah baghi yang berbeda-beda tersebut merupakan penunjuk status sosial orang yang memilikinya. 

Selain ukuran rumah, corak, dan ornamen rumah yang indah juga menjadi penunjuk status sosial.

Ukuran besar-kecil rumah baghi, yang bisa menunjukan status sosial orang yang memilikinya bukan tanpa sebab, pasalnya bahan baku pembuatan rumah baghi yang terbuat dari kayu pulai didapat dari hutan. 

Ada dua versi yang berpendapat tentang bagaimana cara masyarakat Besemah di zaman dahulu mengumpulkan kayu pulai dari hutan untuk membangun rumah.

BACA JUGA:Gak Habis Pikir! Inilah 5 Tradisi Suami Istri yang Aneh di Suku-suku Indonesia

Versi pertama mengatakan, kayu-kayu pulai dibawa oleh roh halus yang didatangkan saat pemilik  rumah hendak membangun rumah baghi. 

Sedang versi yang lain mengatakan, proses pembawaan kayu-kayu pulai bahan utama pembuatan rumah baghi dibantu oleh hewan ternak, semisal sapi atau kerbau.

Terlepas dari kedua versi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sejak dahulu masyarakat adat Besemah sudah memiliki daya cipta dan seni yang sangat tinggi. 

Hal tersebut juga tercermin dari bentuk fisik dan ornamen yang ada pada eksterior dan interior bangunan rumah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: