Kisah Tapa Muda Ratu Kalinyamat, Apa Kisahnya yang Bikin Nusantara Terguncang?

Kisah Tapa Muda Ratu Kalinyamat, Apa Kisahnya yang Bikin Nusantara Terguncang?

ratu--internet

PAGARALAMPOS.COM - Ratu Kalinyamat adalah sosok yang dikenal sebagai penguasa tangguh di Jepara pada abad ke-16.

Kisahnya yang penuh dengan intrik dan keberanian telah menginspirasi banyak orang.

Salah satu momen paling mencolok dalam kehidupannya adalah ketika ia melakukan Tapa Muda.
 
Sebuah praktik spiritual untuk membalaskan dendam terhadap pembunuh suaminya, Adipati Kalinyamat.

 
Kisah ini dimulai ketika Arya Panangsang, seorang pembunuh bayaran, membunuh Sultan Demak, kakak Ratu Kalinyamat, dan mengklaim tahta Demak untuk dirinya sendiri.

Ratu Kalinyamat, yang merasa terpanggil untuk membalas kematian kakaknya dan suaminya, memutuskan untuk melakukan Tapa Muda di Gunung Danaraja.

Tapa Muda adalah praktik meditasi dan pertapaan yang dilakukan dengan telanjang bulat, tanpa mengenakan pakaian atau penutup tubuh lainnya.

 
Ratu Kalinyamat berjanji tidak akan mengenakan pakaian lagi sebelum pembunuh Arya Panangsang tewas.

Dalam perjalanan spiritualnya, Ratu Kalinyamat berharap mendapatkan kekuatan untuk mencapai balas dendam yang diinginkannya.

Sementara itu, Jaka Tingkir, ipar Ratu Kalinyamat dan pemimpin Pajang, mendengar kabar tentang Tapa Muda Ratu Kalinyamat.

Ia merasa terpanggil untuk membantu Ratu Kalinyamat dan mengakhiri kekuasaan Arya Panangsang.
 
BACA JUGA:Harus Gini Biar Dianggap Dewasa? Berikut 5 Tradisi Aneh Di Tanah Air

Dengan iming-iming bahwa siapapun yang berhasil membunuh Arya Panangsang akan diakui sebagai penguasa wilayah kerajaan Demak.
 
Jaka Tingkir memproklamirkan pembangkangan terhadap Arya Panangsang.

Perang pecah di Jepara antara pasukan Pajang dan Demak.

Dalam pertempuran yang sengit di Sungai Bengawan Solo, Arya Panangsang ditipu oleh Jaka Tingkir dan sekutunya, Kipamanahan dan Raden Bagus.
 
BACA JUGA:Bikin Bingung! 5 Tradisi Tanah Air ini Ternyata Ada Yang Aneh Untuk Dianggap Dewasa

Saat masuk ke dalam duel dengan Jaka Tingkir, Arya Panangsang diserang secara tiba-tiba oleh keduanya.

Ia terbunuh dan kepalanya dipenggal sebagai bukti kemenangan.

Kematian Arya Panangsang mengakhiri pemerintahannya yang brutal di Demak.
 
Sementara Ratu Kalinyamat dan kerajaan Jepara menjadi pemenangnya.

 
Ratu Kalinyamat pulang ke Jepara sebagai seorang ratu yang dihormati dan diakui atas keberaniannya.

Di bawah kepemimpinannya, Jepara berhasil menghancurkan armada Portugis di Ternate dan melancarkan serangan ke Malaka dengan kekuatan perang yang kuat.

Kisah Tapa Muda Ratu Kalinyamat telah menginspirasi banyak orang dalam menghadapi kesulitan dan mengungkapkan keberanian.

Dalam praktik spiritualnya, Ratu Kalinyamat menunjukkan tekad dan keteguhan hati yang luar biasa untuk mencapai tujuannya.

 
Kisah ini juga mencerminkan semangat perlawanan terhadap penindasan dan keinginan untuk memperoleh keadilan.

Hingga saat ini, Ratu Kalinyamat tetap menjadi sosok inspiratif di Jepara dan dikenang sebagai penguasa wanita yang tangguh.

Kisahnya mengajarkan kita tentang keberanian, keteguhan hati, dan kemampuan untuk mengatasi rintangan dalam perjuangan mencapai tujuan yang adil.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: