Rahasia di Balik Julukan ‘Kota Hilang’, Ini Fakta Asal-usul Atlantis Yang Dipenuhi Misteri
Namun, beberapa pakar berpendapat bahwa teori Atlantis di Indonesia masih harus dikaji lebih lanjut karena belum didukung oleh bukti-bukti yang memadai.
BACA JUGA:Gunung Padang, Salahsatu Temuan Reaktor Alam Kuno di Muka Bumi, Analisa Peneliti Sepeti Ini!
Meskipun demikian, pandangan ini mengundang minat banyak orang untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mengungkap misteri Atlantis yang masih menyimpan banyak pertanyaan.
Sementara itu, Profesor Wahyu Hantoro, pakar Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menganggap analisis Santos sebagai hipotesis yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Wahyu betapa pentingnya menjelaskan jenis kegiatan vulkanik yang ada pada zaman Atlantis dan ukuran gelombang tsunami yang dapat membelah Paparan Sunda.
Keberadaan Atlantis di Indonesia tetap menjadi misteri yang menarik minat banyak peneliti dan pecinta sejarah.
Dengan penelitian yang lebih dan pengumpulan bukti yang akurat, harapan selanjutnya adalah bahwa kita dapat mengungkap kebenaran di balik legenda Atlantis dan memahami sejarah peradaban manusia yang lebih lengkap.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Profesor A. Santos, sebuah klaim mengejutkan muncul bahwa Indonesia adalah tempat sesungguhnya dari benua Atlantis yang tenggelam.
Profesor Santos, seorang ahli geologi dan fisika nuklir asal Brasil, memaparkan temuan dan teorinya yang mendukung klaim ini. Menurut Profesor Santos, peristiwa tenggelamnya Atlantis terjadi sekitar 11.600 tahun yang lalu.
Benua ini tidak hanya musnah, tetapi juga memusnahkan sekitar 20 juta penduduknya yang saat itu telah mencapai tingkat kebudayaan yang modern.
BACA JUGA:Enak! Ini 5 Tradisi Malam Pertama Suku di Indonesia
Beberapa penduduk yang berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu, dan peristiwa migrasi ini juga tergambar dalam simbol-simbol suku Mesir kuno, Inca, Maya, Aztec, dan tradisi kuno lainnya.
Santos menghubungkan tenggelamnya Atlantis dengan letusan dua gunung berapi, yaitu gunung Krakatau purba dan gunung Dempo.
Letusan gunung Krakatau yang dahsyat ini mempengaruhi pulau Jawa dan Sumatera, melepaskan udara yang ada di sekitarnya ke angkasa dan menyebabkan lebatnya hujan, badai, tsunami, pencairan es, serta peningkatan permukaan air laut hingga 200 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: