Keren Banget! Ternyata Sejak Dahulu Gunung Kawi Dikunjungi Para Raja, Sekarang Bagaimana?

Keren Banget! Ternyata Sejak Dahulu Gunung Kawi Dikunjungi Para Raja, Sekarang Bagaimana?

Keren Banget! Ternyata Sejak Dahulu Gunung Kawi Dikunjungi Para Raja, Sekarang Bagaimana?--

PAGARALAMPOS.COM - Keren Banget! Ternyata Sejak Dahulu Gunung Kawi Dikunjungi Para Raja, Sekarang Bagaimana?

Gunung Kawi dikenal sebagai objek
Salah satu objek wisata yang cukup terkenal di sana adalah Gunung Kawi. Gunung Kawi terletak di antara Kabupaten Malang dan Blitar.

Secara administratif, sebelah barat gunung berada di Blitar, sementara bagian timurnya masuk daerah Malang.

Tiga sejarah misteri yang ada di gunung kawi, salah satunya Mitos Pohon Dewandaru yang dinamakan pohon Dewandaru atau pohon Kesabaran.

BACA JUGA:Unik Lho! Ini 5 Fakta Suku di Indonesia, Yuk Simak Ini Penjelasanya

Gunung Kawi yang terletak di Malang, Jawa Timur.

Mungkin sudah sering terdengar bahwa Gunung Kawi digunakan sebagai lokasi wisata spiritual dan juga lokasi mencari ‘pesugihan’.

Mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah betapa mistisnya lokasi ini.

Yuk, simak penjelasn sejarah misteri gunung kawi dibawah ini:

BACA JUGA:7 Daftar Candi atau Kuil Kuno Terbesar dan Termegah di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

1. Asal Mula Gunung Kawi

Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kawi bermula dari sosok penasihat Pangeran Diponegoro yang bernama Kanjeng Zakaria II alias Eyang Soedjogo yang melipir ke daerah selatan Jawa Timur lantas membuat padepokan.

Setelah menetap sekian lama, beliau mengangkat dua orang murid yang bernama RM Jonet dan Ki Moeridun untuk membuka wilayah hutan sebelah selatan Gunung Kawi.

Mereka berdua berbondong-bondong bersama dengan Mbah Wonosari membawa dua pusaka bernama ‘Kudi Caluk’ dan ‘Kudi Pecok’ yang akhirnya menjadi daerah Gunung Kawi seperti yang kita lihat sekarang.

BACA JUGA:Inilah Destinasi Wisata, Air Terjun Desa Tanjung Karang di Kabupaten Oku, Intip Yuk!

Lalu tempat permukiman baru tersebut kemudian menjadi tempat pengungsian banyak orang yang berkunjung di wilayah Gunung Kawi, mulai dari penduduk suku Jawa, luar Jawa, etnis Tionghoa hingga sampai mancanegara.

Hal inilah yang menciptakan perpaduan budaya dan suku di daerah setempat yang membuat kebudayaannya menjadi unik dan nyentrik.

2. Mitos Pohon Dewandaru yang Terkenal

Usai melakukan babat alas, Eyang Soedjogo kemudian menetap di area Gunung Kawi hingga akhir hayatnya.

BACA JUGA:5 Destinasi di Indonesia ini Cocok Banget untuk Para Petualang

Adapun ia meninggal dunia pada malam Senin Pahing, 22 Januari 1871.

Itulah mengapa para wisatawan maupun peziarah banyak berdatangan ke makam Eyang Soedjogo pada malam Senin Pahing yang bertepatan dengan wafatnya beliau.

Semasa hidupnya, Eyang Soedjogo konon menanam sebuah pohon yang merupakan perwujudan dari tongkatnya.

Pohon tersebut dinamakan pohon Dewandaru atau pohon Kesabaran.

BACA JUGA:Disebut di Dalam Al-Quran, Kaum AD Berwujud Raksasa yang Bangun Piramida Ini!

Pohon Dewandaru tersebut hingga kini dipercaya bahwa ranting, buah dan daunnya bisa menjadi jimat yang bisa mendatangkan kekayaan bagi orang yang bisa mendapatkannya.

Namun seperti namanya yaitu pohon kesabaran, dibutuhkan kesabaran hingga berbulan-bulan untuk bisa menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh.

3. Tempat Bertapa Para Raja Dahulu Kala

Konon Gunung Kawi diyakini sebagai tempat pertapaan para raja Jawa di zaman dahulu.

BACA JUGA:Inilah 5 Misteri dan Mitos Yang Tersimpan Dibalik Keindahan Gunung Bromo! Berikut Misterinya

Salah satunya yang paling terkenal adalah Prabu Kameswara.

Salah satu situs peninggalan yang terdapat di Gunung Kawi yaitu sebuah keraton yang terletak di ketinggian 700 meter dengan daya tempuh sekitar setengah jam dari makam Eyang Soedjogo.

Keraton tersebut diyakini sebagai tempat bertapa sosok Prabu Kameswara. Cerita yang beredar adalah bahwa setelah sang Prabu selesai bertapa di tempat itu, beliau berhasil menyelesaikan kekacauan politik di kerajaannya.

Berdasarkan legenda tersebut, petilasan itu banyak digunakan sebagai praktik pemujaan bahkan pesugihan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: