Dahsyat! Ramalan Jayabaya, Jawa Akan Terbelah Dua Jika Gunung Slamet Meletus

Dahsyat! Ramalan Jayabaya, Jawa Akan Terbelah Dua Jika Gunung Slamet Meletus

Dahsyat! Ramalan Jayabaya, Jawa Akan Terbelah Dua Jika Gunung Slamet Meletus--Net

Dipercaya bahwa jika gunung ini meletus, itu menjadi pertanda akan terjadi bencana besar yang akan memecah Pulau Jawa menjadi dua bagian yang sama besar. 

Meskipun legenda ini masih diyakini oleh sebagian masyarakat, Gunung Slamet telah menjadi tujuan pendakian yang populer, meskipun medannya sulit dengan suhu yang dingin dan basah.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Gunung Slamet, Legenda Keselamatan dan Ramalan Misterius di Jawa Tengah

Mitos yang terkait dengan Gunung Slamet adalah ramalan Jayabaya, seorang Raja Kediri pada masa lampau. 

Ramalan tersebut menyebutkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah untuk kedua kalinya.

Ramalan ini dikaitkan dengan aktivitas vulkanis Gunung Slamet yang melintasi lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas. 

Gunung Slamet, yang memiliki ketinggian 3.428 meter, berada di antara pantai utara dan selatan Jawa, sehingga diyakini bahwa jika meletus, gunung ini akan menciptakan parit yang menyatukan kedua pantai tersebut.

BACA JUGA:Mengungkap Kisah Gunung Slamet, Legenda Keselamatan dan Ramalan Misterius di Jawa Tengah

Masyarakat sekitar lereng Gunung Slamet, terutama di Banyumas dan sekitarnya, masih mempercayai mitos ini dan menghubungkannya dengan ramalan Jayabaya.

Namun, hingga saat ini, mitos tersebut belum dapat dibuktikan secara nyata.

Meskipun terdapat legenda dan mitos yang mengelilingi Gunung Slamet, gunung ini tetap menjadi salah satu tujuan populer bagi para pendaki. 

Terletak di kawasan wisata Baturraden yang terkenal, Gunung Slamet menawarkan pemandangan alam yang indah. 

BACA JUGA:Wisata Gunung Padang Gegerkan Dunia, Bahkan Menjadi Sasaran Para Arkeolog!

Gunung Slamet terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia pada lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa, dan aktivitas vulkaniknya telah menghasilkan erupsi kecil sebelumnya, seperti pada tahun 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: