Jamasan Pusaka, Memahami Pesan Spritual di Balik Tradisi Rituol Malam Satu Suro

Jamasan Pusaka, Memahami Pesan Spritual di Balik Tradisi Rituol Malam Satu Suro

Jamasan Pusaka, Memahami Pesan Spritual di Balik Tradisi Rituol Malam Satu Suro-Kolase-Berbagai Sumber

Selama seminggu, berbagai kegiatan selamatan khusus dapat dilakukan sebagai bagian dari perayaan ini.

Tradisi Malam Satu Suro di Indonesia

Tradisi Malam Satu Suro di Indonesia memiliki variasi yang beragam, dan di antara yang terkenal adalah:

1. Tradisi Kirab di Solo


Kirab--phinemo.id

Malam Satu Suro diperingati dengan tradisi kirab di Solo. Kirab ini termasuk kirab pusaka dan kirab malam 1 Suro.

Tujuan dari tradisi kirab ini adalah memohon keselamatan dan introspeksi diri agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Kirab pusaka dilakukan dengan menggunakan kebo bule, hewan kesayangan Paku Buwono II yang berasal dari keturunan kebo bule Kiai Slamet.

Ritual ini masih dilaksanakan pada pukul 00.00 WIB pada malam satu Suro.

Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual kirab pada malam ini, namun dengan membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lainnya.

2. Mubeng Benteng di Keraton Yogyakarta


--dinas kebudayaan yogyakarta

Tradisi Mubeng Benteng dilakukan sebagai bentuk tirakat atau pengendalian diri dan memohon keselamatan kepada Tuhan YME.

Peserta mubeng benteng berjalan kaki mulai dari Keraton Yogyakarta, alun-alun utara, ke daerah barat (Kauman), ke selatan (Beteng Kulon), ke timur (Pojok Beteng Wetan), sampai ke utara lagi dan kembali ke Keraton.

Selama prosesi mubeng benteng, peserta mengenakan pakaian khas Jawa dan tidak kehilangan kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: