Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)

Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)

Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri--google.com

Orang-orang itu menangis saat memakannya. Saya sendiri tidak bisa menyalahkan pilihan mereka. 

BACA JUGA:Suku Mangbetu, Warisan Budaya yang Unik dari Afrika Tengah, OMG!

Menurut saya pilihan untuk tetap hidup adalah sesuatu yang berani dalam situasi seperti itu, walaupun memakai bangkai manusia adalah dosa. 

Mereka tetap berani berusaha tanpa kenal lelah, selama hampir 3 bulan, untuk survive dan mencari pertolongan. 

Mereka tetap menjaga dua orang yang sekarat, menghidupkan radio, mencari serpihan pesawat demi mengambil baterai.

BACA JUGA:Eksplorasi Budaya, Suku Keturunan Tionghoa Ternyata Ada di Sumatera, Simak Disini!

Kemudian beberapa orang bersedia berjalan ber-mil-mil jauhnya untuk mencari pertolongan sampai nyaris putus asa. 

Saya teringat pada perkataan salah seorang tokoh di situ; Bahwa walau bagaimanapun mereka harus tetap bertahan hidup dan terus mencari bantuan.

Karena jika lebih lama lagi terasing di tempat itu, mereka akan lupa bahwa mereka adalah manusia. 

BACA JUGA:Budaya dan Tradisi Unik Berhubungan Cinta Suku-suku di Indonesia, Mau Tau, Baca yuk!

Diangkat dari kisah nyata yang dibukukan: Alive disutradarai oleh Frank Marshall (Arachnophobia, Eight Below). 

Sementara naskahnya ditulis oleh John Patrick Shanley berdasarkan buku karya Piers Paul Read. 

Film ini dibintangi Ethan Hawke sebagai Nando Parrado, Vincent Spano sebagai Antonio Balbi dan Josh Hamilton sebagai Roberto Canessa.

BACA JUGA:Mengenal Suku Batak, Jejak Sejarah dan Kekayaan Budaya Mereka yang Menakjubkan

Plot ceritanya dibuat cukup sederhana. Tak banyak teknik permainan plot yang digunakan oleh sang sutradara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: