Bukan Isu Belaka, Ini Fakta Temuan Para Ahli Tentang Situs Gunung Padang yang Wajib Kamu Ketahui

Bukan Isu Belaka, Ini Fakta Temuan Para Ahli Tentang Situs Gunung Padang yang Wajib Kamu Ketahui

Bukan Isu Belaka, Ini Fakta Temuan Para Ahli Tentang Situs Gunung Padang yang Wajib Kamu Ketahui--Net

13. Dikaitkan Dengan Atlantis, Peradaban Negeri yang Hilang

Sejarah negeri Atlantis masih malegenda hingga saat ini. Tergambar kan negeri atau peradaban Atlantis in the movie,  merupakan pulau legendaris bawah air dengan teknologi bawah air. 

BACA JUGA:Keindahan Alam dan Misteri Gunung Arjuno, Petualangan yang Memikat di Jawa Timur

Juga pertama kali disebut oleh filsuf Plato. Dengan Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku karangannya, Timaeus dan Kritias.

Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.

Bahkan Ilmuwan asal Brasil, Arysio Nunes dos Santos, dalam bukunya 'Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization' membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis.

Mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga cara bercocok tanam.

Tak tanggung-tanggung, penelitiannya untuk buku tersebut menghabiskan waktu 30 tahun.

BACA JUGA:Legenda Atlantis Ada Di Indonesia? Inilah Ciri-ciri Serta Fakta Uniknya Kota yang Hilang Itu

Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. 

Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di jalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi.

Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Minat masyarakat mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam satu bulan terakhir mengalami peningkatan hingga 400 persen. Kondisi ini membuat petugas penjaga situs terbesar se-Asia Tenggara itu kewalahan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: