Kebo Anabrang, Ekspedisi Pamalayu dan Kontroversi di Balik Kematian Ranggalawe, Simak Kisahnya!

PAGARALAMPOS.COM - Kebo Anabrang, juga dikenal sebagai Miza Anabrang, merupakan tokoh yang sangat penting dalam sejarah Indonesia.

Ia terlibat dalam peristiwa Ekspedisi Pamalayu dan menjadi sosok kontroversial terkait dengan kematian Ranggalawe.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kehidupan dan peran Kebo Anabrang serta menelusuri detail ekspedisi yang terkenal tersebut.

Kebo Anabrang adalah seorang Perwira Kerajaan Singosari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.

BACA JUGA:Api Abadi Indonesia! Inilah Kayangan Api Yang Tak Padam Sejak Zaman Kerajaan Majapahit

Saat itu, Raja Kertanegara mengutusnya untuk memimpin Ekspedisi Pamalayu yang bertujuan menjalin hubungan dengan Kerajaan Dharmasraya di Sumatera.

--

Awalnya, ekspedisi ini direncanakan untuk memperkuat kekuatan di Nusantara dan membendung serbuan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan.

Kebo Anabrang dipilih sebagai pemimpin pasukan ekspedisi dan diberi tugas untuk membawa patung Amoghapasa dari Jawa ke Sumatera.

Namun, rencana ekspedisi berubah ketika Raja Swarnabhumi melakukan perlawanan terhadap pasukan Singosari.

BACA JUGA:Patung Zaman Majapahit Ditemukan, Gegerkan Warga Situbondo Dengan Situs Berusia 700 Tahun

Meskipun demikian, Ekspedisi Pamalayu tetap mencapai keberhasilan yang gemilang, dengan wilayah Bali, Pahang, Gurun, Bakulapura, dan Melayu termasuk dalam Jajahan Singosari.

Namun, dalam sejarah, Kebo Anabrang juga terlibat dalam kematian Ranggalawe, seorang ksatria dari Tuban.

Ranggalawe tewas dalam pertempuran melawan Kebo Anabrang di Sungai Tambak Beras. Hal ini memunculkan kemarahan dan pengalaman di kalangan sejarawan tentang peran Kebo Anabrang dalam peristiwa tersebut.

Sumber: