Bak Cerita Dongeng 1001 Malam, inilah Keajaiban Gunung Padang yang Miliki Situs Megalitikum

Bak Cerita Dongeng 1001 Malam, inilah Keajaiban Gunung Padang yang Miliki Situs Megalitikum

Bak Cerita Dongeng 1001 Malam, inilah Keajaiban Gunung Padang yang Miliki Situs Megalitikum -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Padang, bak cerita dongeng 1001 malam. Kemunculan situs megalitikum ini ke panggung nasional dibumbui sejumlah cerita legenda. 

Mulai dari harta karun, atlantis yang hilang, makhluk asing, piramida, kekuatan mistis, Prabu Siliwangi, dan aneka cerita lainnya. Percaya nggak percaya!

Kini eskavasi dilakukan di Gunung Padang, Cianjur. Tim arkeolog dan geolog dari tim Terpadu Riset Mandiri, mengungkap sejarah yang tersimpan di Gunung Padang. 

Mungkin, dengan ekskvasi bisa terungkap segala mitos dan legenda yang selama ini terlanjur beredar dan membumbui situs bersejarah itu.

Isu sejarah Gunung Padang, termasuk berbagai mitosnya, juga disebutkan dalam buku Situs Misteri dan Arkeologi Gunung Padang karya arkeolog Ali Akbar yang juga anggota Tim Peneliti Independen Terpadu.

BACA JUGA:Di Antara Banyaknya Batu di Gunung Padang, Ternyata Terdapat 1 Batu Miliki Jejak Kaki Harimau!

Di Gunung Padang batu-batu kolom alamiah ini digunakan oleh manusia menjadi sebuah konstruksi batuan yang unik, sering disebut sebagai ‘punden berundak’ oleh para arkeolog . 

Diketahui Situs megalitikum Gunung Padang benar benar unik. Wajar saja membuat peneliti dan arkeolog dibuat kepoo.

Salahsatu faktanya, susunan kolom balok batu situs yang ada dipuncak bukit ini benar benar unik.

Tahukah kamu, jika balok balok batu sengaja disusun, ya bisa! Namun, tahu kamu, jika ribuan balok batu tersebut bukan sengaja dipahat. 

Para pakar menilai balok batu tersebut alami terbentuk secara alam. Tidak dibuat manusia, melainkan hasil proses geologis.

BACA JUGA:Harta Karun Atlantis? Peneliti Berhasil Temukan Benda Ini Di Gunung Padang

Proses pembentukanya, ketika aliran magma membeku, seperti terbentuknya retakan-retakan poligonal ketika lumpur mengering.

Di pelataran undak pertama, pemandangan menakjubkan terhampar dari seluruh konstruksi situs yang disusun dari kolom-kolom batu berdimensi kebanyakan segi lima, dengan permukaannya yang halus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: