Mengejutkan! Ternyata Kota Atlantis yang Hilang Tersebut Diazab Karena Lakukan Perzinahan

PAGARALAMPOS.COM - Baru-baru ini kembali heboh mengenai kota Atlantis yang hilang sejak ribuan tahun lalu, kota Atlantis tersebut digadang-gadang berada di Indonesia. Benarkah di Gunung Padang?

Kota Atlantis ini telah memikat para Okultis, Pemimpi, Peneliti, dan banyak lainnya.

Atlantis adalah kota yang di azab karena melakukan perzinahan atau maksiat sebagai hal yang biasa, dilakukan di mana saja.

Pada zaman klasik, keberadaan Atlantis sering dibicarakan, namun banyak dipertanyakan dan terkadang dicemooh.

BACA JUGA:Di Antara Banyaknya Batu di Gunung Padang, Ternyata Terdapat 1 Batu Miliki Jejak Kaki Harimau!

Sejarah Atlantis sedikit diketahui pada Abad Pertengahan, namun cerita tentang Atlantis telah ditemukan kembali pada zaman modern. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon.

Tempat Bersejarah Gunung Padang adalah sebuah situs purba yang menjadi fenomena di Jawa Barat, Indonesia.

Diketahui situs ini berasal dari era Megalitikum, yang merupakan zaman Batu Besar, sebuah babak penting dalam sejarah prasejarah.

Berada di Desa Karya Mukti, Campaka, Cianjur Selatan, situs ini berjarak sekitar 33 kilometer dari pusat Kota Cianjur.

BACA JUGA:Harta Karun Atlantis? Peneliti Berhasil Temukan Benda Ini Di Gunung Padang

Penuh Kekayaan arkeologis di Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, telah membangkitkan rasa penasaran banyak orang. Banyak yang bertanya-tanya apakah benar ada tumpukan logam mulia di situs ini.

Sebagai penjelasan, orang-orang purba memiliki kebiasaan menyimpan harta dan pusaka di dalam tanah, goa, bukit, peti, dan tempat tersembunyi lainnya.

Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dianggap sebagai salah satu situs tertua di dunia.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kabar Cirebon pada tanggal 3 Juli 2023, benda-benda purbakala yang ditemukan di Situs Gunung Padang saat ini sedang dikumpulkan oleh para arkeolog.

Sumber: