Atlantis X Indonesia, Peradaban Sejarah Kuno yang Berhubungan Dengan Tanah Air? Ini Ciri-Cirinya!

Atlantis X Indonesia, Peradaban Sejarah Kuno yang Berhubungan Dengan Tanah Air? Ini Ciri-Cirinya!

Atlantis X Indonesia, Peradaban Sejarah Kuno yang Berhubungan Dengan Tanah Air? Ini Ciri-Cirinya! -Ist-Youtube

PAGARALAMPOS.COM - Legenda Atlantis adalah Legenda yang selalu mengundang pertanyaan dan tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Walaupun sudah ratusan tahun manusia mencari keberadaan kota ini dan lebih dari 5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan, tidak ada yang dapat memastikan di mana Atlantis berada atau bahkan apakah Atlantis itu nyata atau hanya dongeng yang dikisahkan oleh filsuf Yunani, Plato.

Begitu banyak berbagai ekspedisi ke Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia, dan Mesir tidak memberikan bukti yang valid, Indonesia kini disebut-sebut sebagai tempat sesungguhnya dari Atlantis, sebuah surga dunia yang tenggelam dalam semalam.

Dimana Salah satu pakar yang percaya Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor Arysio Santos, seorang ahli geologi dan fisikawan nuklir asal Brasil, yang telah melakukan penelitian selama 30 tahun untuk mengungkap keberadaan Atlantis.

BACA JUGA:Fix. Atlantis yang Hilang Adalah Indonesia, Ciri-cirinya Ditemukan di Gunung Padang?

Santos menggunakan pendekatan ilmu geologi, astronomi, paleontologi, arkeologi, linguistik, etnologi, dan mitologi perbandingan dalam penelitiannya.

Ia yakin bahwa Atlantis tenggelam sekitar 11.600 tahun yang lalu akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi secara bersamaan pada akhir zaman.


--

Salah satu gunung api besar yang meletus saat itu adalah Gunung Krakatau Purba, yang kabarnya letusannya dapat menggelapkan seluruh dunia.

Letusan gunung-gunung berapi tersebut mengakibatkan gempa bumi, pencairan es, banjir, dan tsunami dahsyat.

BACA JUGA:Misteri Atlantis, Mengungkap Fakta Tersembunyi dari Benua yang Hilang Menurut Catatan Kuno dan Modern!

Selain itu, letusan tersebut membuka Selat Sunda dan menyebabkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.

Bencana yang terjadi juga menyebabkan kepunahan hampir 70 persen spesies mamalia, termasuk manusia, yang hidup pada masa itu.

Menurut Santos, manusia yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa peradaban mereka ke wilayah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: